Menuju konten utama

BMKG: Dampak La Nina Musim Hujan Terjadi hingga Pertengahan 2022

La Nina masih bertahan hingga pertengahan 2022, sehingga 47 persen zona musim (ZOM) di Indonesia diprediksi terlambat memasuki musim kemarau.

BMKG: Dampak La Nina Musim Hujan Terjadi hingga Pertengahan 2022
Ilustrasi hujan. foto/istockphoto

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa potensi peningkatan curah hujan atau biasa disebut musim hujan masih dapat terjadi hingga pertengahan 2022.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan hal ini terjadi karena La Nina masih bertahan hingga pertengahan 2022, sehingga 47 persen zona musim (ZOM) di Indonesia diprediksi terlambat memasuki musim kemarau.

"Artinya potensi peningkatan curah hujan masih dapat terjadi hingga pertengahan 2022," ujar Dwikorita dilansir dari Antara.

Dwikorita mengatakan dari hasil pemantauan perkembangan musim hujan di 2021-2022, hingga awal Maret menunjukkan hampir seluruh zona musim di wilayah Indonesia atau 97,08 telah memasuki musim hujan.

Menurutnya, kondisi iklim di Indonesia, sangat tergantung pada kondisi di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

"Hingga pertengahan Februari 2022, pemantauan terhadap anomali iklim global di dua samudra tersebut yaitu di Samudra Pasifik ekuator, menunjukkan La Nina masih berlangsung, dan Samudra Hindia menunjukkan Indian Ocean Dipole (IOD) Mode dalam kondisi netral," kata dia.

Kemudian indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan wilayah Pasifik atau Pasifik tengah dalam kondisi La Nina, demikian dengan IOD Mode dalam kondisi negatif. Kondisi ENSO fase dingin ini, atau La Nina diprediksi akan terus melemah, dan beralih menuju netral pada periode Maret, April, dan Mei 2022.

Selanjutnya, pemantauan kondisi IOD Mode diprediksi akan kembali netral pada bulan Maret hingga Agustus 2022.

"Prediksi ini akan terus kami perbarui setiap sepuluh harian," kata dia.

Selain itu kedatangan musim kemarau umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin Barat atau monsun Asia, menjadi angin Timuran ata monsun Australia.

Menurutnya, hingga Februari 2002, aliran angin monsun Asia masih cukup kuat sesuai dengan normalnya, dan diperkirakan masih berlaku hingga Maret 2022.

BMKG memprediksi peralihan angin monsun terjadi seiring aktifnya monsun Australia pada akhir April 2022, dan mulai mendominasi wilayah Indonesia pada bulan Mei hingga Agustus 2022.

Baca juga artikel terkait MUSIM HUJAN atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya