Menuju konten utama

BMKG Catat 8 Kali Gempa Susulan Usai Gempa Terjadi di Malang

Sampai Minggu (11/4) pagi, BMKG catat sudah terjadi delapan kali gempa susulan dengan magnitudo 3,1 hingga 5,3 usai gempa Malang pada Sabtu (10/4).

BMKG Catat 8 Kali Gempa Susulan Usai Gempa Terjadi di Malang
Warga menyaksikan rumah yang rusak akibat gempa di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Gempa berkekuatan kurang lebih magnitudo (m) 6,7 yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang tersebut menyebabkan sejumlah rumah warga rusak dan goncangan di sejumlah wilayah di Jawa Timur. ANTARA FOTO/STR/SA/aww.

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa tektonik pada Minggu (11/4/2021) getarannya dirasakan di wilayah Jawa Timur, sebagian Jawa Tengah, hingga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Gempa ini merupakan gempa susulan kedelapan dari gempa yang terjadi pada Sabtu (10/4) di wilayah Malang, Jawa Timur.

"Gempa dirasakan ini merupakan bagian dari rangkaian gempa susulan dari gempa utama berkekuatan 6,1 yang terjadi pada hari Sabtu kemarin, 10 April 2021, pukul 14.00.16 WIB," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dilansir dari Antara, Minggu (11/4/2021).

Menurut dia, gempa susulan dengan magnitudo 5,3 yang terjadi pada Minggu pagi episenternya berada di laut pada kedalaman 102 kilometer sekitar 71 km selatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Gempa susulan ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan pada bagian Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi atau menunjam ke bawah Pulau Jawa. Mekanisme sumber gempa menunjukkan terjadinya pergerakan naik," katanya.

Daryono menjelaskan, karena titik pusat gempa dalam bumi atau hiposenternya relatif dalam maka guncangan gempa bumi itu dirasakan di wilayah yang luas, meliputi Malang, Pacitan, Trenggalek, Nganjuk, Ponorogo, dan Blitar di Jawa Timur; Wonogiri di Jawa Tengah; serta Gunung Kidul, Bantul, Kulonprogo di DIY.

Gempa susulan itu, menurut dia, tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena kekuatannya relatif kecil untuk dapat menjadi gempa pembangkit tsunami di samping memiliki hiposenter yang cukup dalam, yaitu 102 km.

Sampai Minggu pagi, menurut BMKG, sudah terjadi delapan kali gempa susulan dengan magnitudo 3,1 hingga 5,3 setelah gempa yang terjadi di wilayah Malang pada Sabtu (10/4).

Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan guncangan gempa dapat dirasakan di daerah Kota Malang dengan skala III-IV MMI atau dirasakan oleh banyak orang dalam rumah. Sedangkan di Pacitan, Wonogiri dan Trenggalek dirasakan dengan skala III MMI di mana getaran dapat dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan ada truk melintas.

Sementara di Nganjuk, Ponorogo, Blitar dapat dirasakan getaran skala II-III MMI atau dirasakan nyata dalam rumah. Getaran juga terasa Gunungkidul, Bantul dan Kulon Progo di Yogyakarta dengan skala II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga artikel terkait GEMPA MALANG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto