Menuju konten utama

BMKG: Abu Gunung Sinabung di Aceh Berkurang Saat Hujan Turun

Prakiraan cuaca malam ini, menurut BMKG, akan turun hujan di wilayah terdampak abu Gunung Sinabung di wilayah Aceh.

BMKG: Abu Gunung Sinabung di Aceh Berkurang Saat Hujan Turun
Warga berada di depan rumahnya yang terkena dampak debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Desa Tiga Pancur, Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2/2018). ANTARA FOTO/Surianto Sembiring.

tirto.id - Wilayah Aceh yang terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Sinabung diperkirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan berkurang saat daerah itu diguyur hujan malam ini.

"Abu vulkanik akan terhenti, jika hujan merata. Tapi itu hanya bersifat sementara," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blangbintang, Aceh, Zakaria melalui sambungan telepon dari Kutacane, Selasa (20/2/2018).

Ia mengklaim, Senin (19/2/2018) malam pukul 20.25 WIB berdasarkan laporan prakiraan cuaca setempat telah terjadi hujan di wilayah yang terdampak debu vulkanik terbawa angin mengarah ke barat-selatan di Aceh.

Hujan turun dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang terjadi pada beberapa wilayah kabupaten seperti Aceh Jaya, Pidie, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Singkil dan sekitarnya.

Abu vulkanik meluas terbawa arah angin ke wilayah Aceh Barat, Aceh Selatan, Gayo Lues dan sekitarnya yang diperkirakan masih akan berlangsung malam nanti hingga pukul 23.30 WIB.

"Intensitas abu vulkanik yang terbawa angin ke beberapa wilayah di barat-selatan akan berkurang ketika hujan turun," terangnya.

Abu vulkanik yang telah beterbangan terbawa angin akibat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, terbentuk dari material berupa potongan kecil batuan bergigi, mineral dan kaca vulkanik.

"Material terkandung di dalam abu vulkanik inilah, sangat berbahaya. Tak cuma manusia, tapi bagi lingkungan sekitar. Makanya kita imbau warga di Aceh agar jangan ke luar rumah dulu," tegas Zakaria.

Petugas Pengamat Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) M Nurul Saori mengatakan, letusan pada Senin (19/2/2018) pagi tersebut lebih besar dari erupsi sebelumnya.

Setelah letusan pada pukul 08.53 WIB tersebut, Gunung Sinabung mengalami beberapa letusan susulan meski frekuensi lebih rendah. Letusan pertama tersebut memunculkan semburan awan panas hingga mencapai 5.000 meter lebih.

"Alat ukur kita sempat 'error' karena cukup tinggi," katanya.

Ia menerangkan, awan panas yang keluar dari letusan tersebut juga menyebar hingga 4,9 kilometer ke arah Selatan dan mencapai 3,5 kilometer ke arah Timur dan Tenggara. Debu vulkanik dari letusan Gunung Sinabung itu terpantau terbang ke arah Selatan dan Barat sesuai arah tiupan angin saat itu.

Meski letusannya cukup besar, tetapi PVMBG tidak mencatat tidak adanya penambahan pengungsi, termasuk korban jiwa.

"Situasinya masih aman karena areanya telah steril," ujar Nurul Asrori.

Baca juga artikel terkait GUNUNG SINABUNG MELETUS

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri