Menuju konten utama

Blue Screen of Death: Musuh Bebuyutan Umat Windows Sedunia

Blue Screen of Death (BSOD) atau Blue Screen pada sistem operasi Windows adalah sebuah mekanisme yang didesain untuk menunjukkan bahwa komputer mengalami kegagalan ketika sedang beroperasi.

Blue Screen of Death: Musuh Bebuyutan Umat Windows Sedunia
Blue Screen Windows. FOTO/Istimewa

tirto.id - Pengguna sistem operasi Windows kerap jengkel ketika layar komputer berubah jadi biru. Jika sudah begini, komputer tak dapat digunakan lagi. Biasanya butuh menghidupkan ulang (restart) untuk menjalankan komputer kembali.

Meski sudah dihidupkan ulang, kadang layar biru terus muncul. Pada awal Oktober 2018, sejumlah pengguna Windows 10 mengeluhkan komputer mereka yang tiba-tiba menampilkan layar biru, sebuah fenomena yang dikenal dengan istilah teknis Blue Screen of Death (BSOD) atau Blue Screen.

BSOD muncul ketika mereka melakukan pembaruan (update) akumulatif Windows yang dirilis Microsoft pada 10 Oktober 2018.

“Pembaruan ini sudah membuat beberapa komputer di organisasi kami mengalami mode Blue Screen dan meminta penggunanya melakukan perbaikan Windows. Mengembalikan sistem kedua hari sebelumnya nampaknya kini menjadi solusi perbaikan sementara. Kami menggunakan Windows 10 Pro dan Windows 10 Enterprise” keluh seorang pengguna dengan nama akun bennettjp di forum resmi Microsoft.

Pengguna lainnya tampak lebih kesal lagi karena komputer HP Prodesk 400 yang dipakai untuk bekerja sehari-hari mangkrak karena terserang BSOD.

“Saat ini ada lima unit komputer yang terjebak BSOD (Blue Screen of Death) dan tak bisa lagi dikembalikan ke mode sebelumnya. Bahkan Windows tak bisa dikembalikan ke pengaturan baku. Saya mengelola call center dengan 50 agen yang semuanya menggunakan jenis perangkat ini,” ujar pengguna dengan nama akun Mattat” Apa yang terjadi pada Ms (Microsoft) ??!”

Selain masalah BSOD, pengguna lainnya mengeluhkan laptop yang gagal masuk Windows (booting). Ada pula yang mengeluh kehilangan berkas-berkas penting mereka secara otomatis setelah memasang pembaruan Windows 10 Oktober.

Akibat komplain yang menggunung, Microsoft menghentikan pembaruan Windows KB4464330 untuk Windows 10 versi 1803 dan KB4462919 untuk Windows 10 versi 1809. Rupanya, permasalahan terletak pada ketidakcocokan antara pembaruan Windows dengan pemacu piranti (driver) kibor komputer keluaran Hewlett-Packard (HP). Ketika driver kibor HP dihapus, BSOD tak muncul lagi.

Dilansir dari ZDNet, untuk mengganti pembaruan yang bermasalah, Microsoft merilis pembaruan KB 4468304 dengan menghapus beberapa berkas yang tidak kompatibel dengan komputer HP.

Pembaruan Windows memang rutin dikeluarkan oleh Microsoft sebagai bentuk dukungan atas produk sistem operasi keluaran mereka. Pembaruan Windows yang bersifat tambalan (patch) sebenarnya bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan performa komputer.

Infografik Blue Screen pada Windows

Mengapa Blue Screen?

Blue Screen pada sistem operasi Windows muncul ketika komputer gagal beroperasi. Sumber penyebabnya tidak selalu dari segi perangkat lunak (software), melainkan bisa juga dari perangkat keras (hardware), atau kombinasi keduanya.

Menurut Microsoft, ketika Windows menemukan suatu kondisi yang membahayakan sistem operasi, maka sistem akan berhenti dan menampilkan BSOD. Kegagalan kerja ini tergolong cukup serius. Selain disebut Blue Screen atau BSOD, kegagalan ini kadang juga disebut bug check screen, system crash, kernel error, atau blue screen error.

Karena BSOD tidak memberi opsi lain kepada pengguna selain menghidupkan ulang komputer (restart), langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencatat kode eror yang tampil di Blue Screen.

Tiap kali muncul, Blue Screen senantiasa disertai barisan kode heksadesimal yang menyediakan petunjuk untuk memahami sumber kegagalan kerja komputer. Rusaknya perangkat lunak, data registry yang korup, hingga berkas sistem operasi yang tak sengaja terhapus adalah beberapa faktor penyebab BSOD.

Solusi perbaikannya beragam. Bila kerusakan timbul karena pembaruan Windows, Anda cukup menunggu perbaikan dari Microsoft, atau menghapus berkas pembaruan secara manual. Penggunaan program anti virus, anti-malware, pengembalian pengaturan Windows ke versi sebelumnya (system restore), pembaruan Windows, atau pembersihan registry adalah beberapa cara lain yang bisa ditempuh untuk menghentikan BSOD.

Blue Screen yang disebabkan oleh Random Access Memory (RAM), perangkat penyimpanan data (hard disk), atau perangkat keras lainnya, kadang membutuhkan pembersihan atau bahkan penggantian perangkat. Jika Anda tak punya kecakapan membongkar jeroan komputer, lebih baik serahkan ke teknisi.

Mengutip Life Wire, pesan BSOD sudah ada sejak pertengahan 1990-an, mulai dari Windows 95/98, XP, Vista, 7, 8, hingga Windows 10. Pada dua Windows terakhir, tampilan BSOD berubah dan hanya menampilkan sedikit deskripsi, QR code, dan emotikon.

Sistem mirip BSOD tak hanya ada pada Windows. Beberapa sistem operasi lainnya juga bisa memiliki mekanisme khusus untuk memberitahukan kegagalan operasional. MacOS dan Linux, misalnya, mengenal kernal panics dan bugchecks dengan latar warna hitam alih-alih biru.

Pembaruan untuk Windows 10 pada Januari lalu malah membuat komputer berprosesor AMD gagal masuk Windows (booting). Belakangan, hal ini membuat tak sedikit warganet mempertanyakan mengapa Microsoft tidak mematangkan pembaruannya lewat serangkaian uji coba ketat.

Baca juga artikel terkait BLUE SCREEN atau tulisan lainnya dari Tony Firman

tirto.id - Teknologi
Penulis: Tony Firman
Editor: Windu Jusuf