Menuju konten utama
YLBHI:

Blackout PLN Masih Terjadi Padahal Masuk Proyek Strategis Nasional

Meski sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional, PT PLN (Persero) masih melakukan pemadaman listrik massal pada Minggu lalu.

Blackout PLN Masih Terjadi Padahal Masuk Proyek Strategis Nasional
Plt Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sripeni Inten Cahyani (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan pimpinan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Ketua Divisi Kampanye dan Jaringan YLBHI, Arip Yogiawan, mempertanyakan blackout --atau pemadaman listrik besar-besaran-- PT PLN (Persero) di Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah masih terjadi.

Padahal, kata Yogi, perusahaan pelat merah seperti PT PLN sudah mendapat banyak kemudahan dan privilese dari segi keamanan.

"Padahal PLN sendiri sudah mendapat beberapa kemudahan sebagai BUMN. Mereka masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN), sehingga tak boleh ada yang menghambat. Itu kemudian menjadi kemahadasyatan PT PLN," kata Yogi saat diskusi di LBH Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Yogi menilai sebagai salah satu proyek strategis nasional Indonesia PT PLN seharusnya mendapat layanan keamanan yang luar biasa, namun mengapa blackout tetap terjadi, bahkan menyalahkan sebatang pohon sengon.

"Mereka ini proyek strategis nasional, objek vital negara yang mendapatkan layanan keamanan yang luar biasa oleh negara. Pertanyaan saya, proyeknya besar ada pembangkit di mana-mana, tarif dasar listrik naik terus, terus tiba-tiba gelap aja? Malah katanya karena pohon sengon," katanya.

Listrik di Jakarta padam sejak pukul 11.48 WIB pada Minggu (4/8/2019) akibat Gas Turbin 1 sampai 6 Suralaya mengalami gangguan. Sementara, Gas Turbin 7 juga dalam posisi mati dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan.

Gangguan itu mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek mengalami pemadaman sehingga berdampak ke sejumlah pelayanan publik, salah duanya layanan KRL dan MRT.

Baca juga artikel terkait MATI LISTRIK atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri