Menuju konten utama

BKPM Catat Realisasi Investasi Q4 2020 jadi Rp214 T, Didominasi PMA

Bahlil sebut tingginya investasi asing di kuartal IV 2020 turut dipicu sentimen mulai redanya tekanan pandemi virus Corona seiring proses vaksinasi.

BKPM Catat Realisasi Investasi Q4 2020 jadi Rp214 T, Didominasi PMA
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (ketiga kanan) didampingi Bupati Batang Wihaji (kanan) meninjau kesiapan pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Ketanggan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (17/10/2020). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/wsj.

tirto.id - Realisasi investasi pada kuartal IV-2020 tercatat naik 3,1 persen menjadi Rp214,7 triliun dibanding periode yang sama di 2019. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berkata realisasi investasi yang terjadi pada kuartal IV 2020 didominasi oleh Penerimaan Modal Asing (PMA) sebesar Rp111,1 triliun atau 51,7 persen. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp103,6 triliun atau 48,3 persen.

Bahlil menjelaskan tingginya investasi asing di kuartal IV 2020 turut dipicu sentimen mulai redanya tekanan pandemi virus Corona seiring pengumuman dimulainya proses vaksinasi virus Corona.

"Kita tahu kuartal IV di mana kasus pandemi sudah ada vaksinasi. Ada rasa percaya diri investor asing. Kedua pengesahan UU Ciptaker berikan pengaruh positif untuk kelangsungan investor asing di Indonesia," kata dia dalam pemaparan Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2020, Senin (25/1/2021).

Ia mengklaim, pertumbuhan realisasi investasi ini juga berdampak positif bagi penyerapan tenaga kerja secara nasional.

“Penyerapan tenaga kerja [di kuartal IV 2020] mencapai 294.780 orang. Hal yang menarik itu antara PMA dan PMDN, PMA lebih tinggi dari PMDN. PMA naik 5,5 persen secara year on year, sementara PMDN hanya naik 0,7 persen,” jelas dia.

Persebaran realisasi investasi di kuartal IV 2020 sebagian besar berada di luar Pulau Jawa yaitu 52,8 persen, kemudian di Pulau Jawa sendiri hanya 47,2 persen.

Meskipun banyak proyek dari realisasi investasi yang berada di luar Pulau Jawa, nilai realisasi investasi terbesar masih berada di Provinsi Jawa Barat yaitu sebesar Rp34,1 triliun, kemudian DKI Jakarta Rp22,5 triliun, Banten Rp20 triliun, lalu ada pula realisasi investasi terbesar di luar Pulau Jawa berada di Sumatera Selatan Rp19,6 triliun dan Riau Rp13,9 triliun.

“Realisasi investasi di Pulau Jawa Rp101,4 T (47,2 persen) secara yoy turun 3 persen, kemudian di luar Jawa Rp113,3 T (52,8 persen) secara yoy naik 9,2 persen. Dampak proses pembangunan infrastruktur berdampak signifikan. Ini jawaban dari apa yang terjadi pada realisasi investasi. Alhamdulillah sekarang investasi sudah lebih merata yang akhirnya akan meningkatkan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi baru," kata Bahlil.

Berdasarkan sektor, proyek yang dibiayai PMA didominasi oleh sektor industri logam dasar, barang logam yaitu sebanyak 444 proyek dengan total nilai $1,48 miliar. Kemudian disusul oleh sektor listrik gas dan air yaitu sebanyak 226 proyek dengan nilai sebesar $1,36 miliar, kemudian yang ketiga ada sektor transportasi gudang dan telekomunikasi sebanyak 487 proyek dengan nilai $1,13 miliar.

Demikian pula proyek PMDN didominasi oleh sektor transportasi gudang dan telekomunikasi dengan 1.474 proyek dengan total nilai investasi Rp20,1 triliun, lalu sektor konstruksi terdapat 2.392 proyek dengan nilai Rp19,34 triliun, ada pula perumahan kawasan industri dan perkantoran ada 1.382 proyek dengan nilai Rp15,5 triliun.

Baca juga artikel terkait PENANAMAN MODAL ASING atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz