Menuju konten utama

Bioskop AS Larang Pemakaian Kostum dan Topeng Joker

Bioskop-bioskop di Amerika Serikat melarang pemakaian kostum dan topeng Joker saat penayangan film Joker.

Bioskop AS Larang Pemakaian Kostum dan Topeng Joker
Joaquin Phoenix in Joker (2019). foto/imdb

tirto.id - Landmark Theatres, jaringan bioskop terbesar di Amerika Serikat melarang penggunaan kostum, masker wajah dan senjata mainan selama film Joker berlangsung, demikian sebagaimana diwartakan The Hollywood Reporter.S

"Saya ingin pelanggan merasa nyaman di tempat mereka," kata CEO Landmark, Ted Mundorff, yang memiliki 50 bioskop.

Sampai saat ini, belum ada pemberitahuan dari Federal Bureau of Investigation (FBI) kepada asosiasi nasional pemilik bioskop di AS tentang ancaman keamanan selama film Joker tayang.

Pihak bioskop yang lain, Regal Cinemas, menyatakan mereka tidak percaya konten atau keberadaan sebuah film akan menyebabkan atau memancing seseorang untuk bertindak kekerasan.

“Namun, meskipun kami tidak mengomentari protokol keamanan yang dilaksanakan oleh bioskop kami setiap saat, perlindungan dan keselamatan pengunjung adalah hal utama kami. Bekerja sama dengan NATO, kami secara teratur berhubungan sepanjang tahun dengan penegak hukum, sehingga kami memiliki informasi untuk membantu membuat penilaian keamanan apa pun yang mereka anggap pantas setiap saat," ujar Regal Cinemas.

Dilansir IGN, ada tanggapan dari pihak jaringan bioskop AMC Theatres terkait kostum dalam film Joker. Pihak AMC mempersilakan pengunjung untuk mengenakan kostum.

"Tapi kami tidak mengizinkan topeng, cat wajah atau benda apa pun yang menutupi wajah. AMC tidak mengizinkan senjata atau barang yang akan membuat tamu lain merasa tidak nyaman atau mengurangi pengalaman menonton bioskop," ujar AMC.

Pelarangan pemakaian kostum, senjata mainan, topeng dan lainnya terjadi sejak tragedi Aurora. Tragedi Aurora merujuk pada penembakan brutal yang terjadi di bioskop daerah Aurora, Colorado, yang menewaskan 12 orang dan 70 orang luka-luka pada 2012. Kejadian tersebut terjadi saat pemutaran film tengah malam The Dark Night Rises.

Pihak Warner Bros, studio produksi yang menaungi film Joker mendapat surat kritik dari lima keluarga korban penembakan massal Aurora. Dilansir The Wrap, kritik pada film Joker lantaran cerita karakter Joker sebagai penjahat dikemas dengan simpatik. Ada semacam kekhawatiran film tersebut mengarahkan orang untuk berbuat kejahatan.

Dilansir Variety, pihak Warner Bros menanggapi surat tersebut pada Selasa kemarin. Mereka menyatakan, karakter fiksi Joker maupun filmnya tidak mendukung kekerasan dunia nyata, dalam bentuk apa pun.

"Bukan maksud dari film, pembuat film atau studio untuk mengangkat karakter ini sebagai pahlawan."

Menurut pihak Warner Bros, kekerasan senjata di masyarakat merupakan masalah kirtis. Mereka menyampaikan simpati terdalam kepada korban dan keluarga korban tragedi Aurora.

"Perusahaan kami memiliki sejarah panjang dalam memberikan donasi kepada para korban kekerasan, termasuk Aurora, dan dalam beberapa minggu terakhir, perusahaan induk kami bergabung dengan para pemimpin bisnis lainnya untuk meminta para pembuat kebijakan untuk memberlakukan undang-undang dua pihak untuk mengatasi epidemi ini. Pada saat yang sama, Warner Bros percaya bahwa salah satu fungsi bercerita [film] adalah untuk memancing percakapan sulit tentang masalah-masalah kompleks."

Dalam kasus Aurora, Warner Bros menyumbang satu juta dolar Amerika Serikat untuk keluarga korban.

Joker berkisah tentang seseorang yang berusaha menjadi komedian. Dia memiliki masalah kesehatan mental yang berujung pada kehidupan kriminalitas. Pelanggarannya menginspirasi orang lain untuk melakukan tindakan kekerasan dan memprovokasi anarkis secara luas.

Joker diperankan oleh Joaquin Phoenix dan disutradarai oleg Todd Phillips. Dalam salah satu laporan IGN, Phillips menyatakan bahwa dia tidak memaafkan atau membenarkan perilaku Joker.

“Film ini menceritakan tentang kurangnya cinta, trauma masa kecil, kurangnya kasih sayang di dunia,” katanya. “Saya pikir orang bisa memahami pesan itu."

Apabila sesuai rencana, Joker akan rilis secara domestik pada 4 Oktober mendatang.

Baca juga artikel terkait JOKER atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra