Menuju konten utama

Bimanesh Ungkap Peran Fredrich di Skenario Kecelakaan Setya Novanto

Bimanesh mengaku didesak oleh Fredrich agar Setya Novanto bisa dirawat di rumah sakit.

Bimanesh Ungkap Peran Fredrich di Skenario Kecelakaan Setya Novanto
Terdakwa kasus merintangi penyidikan kasus korupsi KTP elektronik Fredrich Yunadi bersiap mengikuti sidang dengan saksi yang juga Terdakwa kasus merintangi penyidikan kasus KTP elektronik Bimanesh Sutarjo, di Pengadilan Tipikor, Kamis (19/4/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Terdakwa kasus merintangi penyidikan korupsi e-KTP, Bimanesh Sutarjo menceritakan soal skenario kecelakaan Setya Novanto yang dipesan oleh advokat, Fredrich Yunadi.

Hal itu disampaikan Bimanesh saat menjalani persidangan agenda pemeriksaan sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Saat hakim menanyakan tentang dugaan rekayasa kecelakaan Novanto, Bimanesh menjawab, Fredrich (mantan pengacara Novanto) datang ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau sekitar pukul 15.30 WIB sehari sebelum kecelakaan mantan Ketua DPR tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Bimanesh mengaku didesak oleh Fredrich agar Setya Novanto bisa dirawat di rumah sakit.

"Kesan yang saya peroleh ketika dihubungi Fredrich itu dia itu minta dirawat hari itu. Cuma saya tidak mengetahui jam berapanya," kata Bimanesh.

Usai mendengar permintaan Fredrich, Bimanesh pun menghubungi Plt Manajer Pelayanan Medik RS Medika Permata Hijau, dokter Alia. Menurut Bimanesh, Fredrich akhirnya menemui dokter Alia dan dokter Michael Chia Cahaya selaku Kepala IGD.

Bimanesh mengatakan, Fredrich meminta kepada dua dokter tersebut agar menuliskan keterangan bahwa Setya Novanto mengalami kecelakaan.

"Jadi pukul 15.30 WIB Fredrich datang ke rumah sakit menemui dokter Alia melihat kamar, memfoto, kemudian ucapan dia adalah 'nanti masuknya kecelakaan ya'. Kemudian setelah selesai itu, Fredrich ke bawah ke UGD menjumpai dokter Michael bahwa 'nanti keterangannya kecelakaan ya'. Ini saya semua lihat dari call data record yang diambil KPK itu," ungkap Bimanesh.

Bimanesh mengungkapkan, Fredrich pun sempat menghubungi dirinya untuk mengatakan “skenario kecelakaan Setya Novanto”.

"Pukul 17.51 WIB, ketika saya sedang istirahat, saya dibangunkan oleh telepon dia, kalimatnya hanya 'skenarionya kecelakaan, Dok'," ujar Bimanesh.

Bimanesh mengaku tidak mengerti dengan ucapan Fredrich karena awalnya diminta untuk merawat Novanto terkait penyakit hipertensi.

Selang beberapa waktu, Bimanesh mengaku diminta oleh dokter Alia untuk mendatangi rumah sakit karena dokter Michael tak mau merawat Setya Novanto.

"'Dok, itu ada masalah. Ini dokter Michael tidak mau memeriksa pasien Setnov karena kecelakaan, dokter bisa ke sini segera enggak?'," ujar Bimanesh menirukan ujaran Alia.

Bimanesh segera bergegas ke rumah sakit. Namun, saat berada di UGD, ia tidak melihat dokter Michael berada di sana. Selain itu, ia juga tidak melihat Setya Novanto karena terpidana kasus korupsi e-KTP itu belum tiba di sana.

Bimanesh pun berinisiatif bertanya kepada petugas, yakni Apri dan Suhaidi tentang masalah tersebut. Petugas tersebut pun menceritakan bahwa Michael tidak sepakat dengan permintaan Fredrich yang menyuruh untuk memberikan keterangan kecelakaan.

"Mereka bercerita apa yang dialami kurang-lebih pukul 15.38 WIB itu ketika Fredrich menemui dua [petugas] mereka itu, kemudian mereka memanggil dr Michael, kemudian mereka mendengar dia menyatakan 'nanti masuknya keterangannya kecelakaan ya'. Kemudian dokter Michael menolak, terus pengacaranya keluar," kata Bimanesh.

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto