Menuju konten utama

Biaya Operasional Kilang Milik Pertamina Lebih Hemat dari Singapura

PT Pertamina mencatat biaya operasional kilang terus mengalami penurunan, rata-rata sekitar 3,67 dolar AS per barel.

Biaya Operasional Kilang Milik Pertamina Lebih Hemat dari Singapura
Seorang petugas melintas di area kilang RU V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (2/6/2022). ANTARA FOTO/Indrayadi TH/hp.

tirto.id - PT Pertamina (Persero) mencatat biaya operasional kilang terus mengalami penurunan, rata-rata sekitar 3,67 dolar AS per barel. Biaya operasional tersebut bahkan diklaim lebih hemat dan mampu bersaing dengan sejumlah kilang milik perusahaan energi dunia di Asia Pasifik.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman mengatakan, biaya operasional kali ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional kilang di Singapura yang mencapai 7,81 dolar AS per barel.Adapun biaya operasional kilang terendah telah dicapai dua kilang yakni Refinery Unit (RU) IV Cilacap yakni 2,83 dolar AS er barel dan RU III Plaju yakni 2,92 dolar AS per barel.

“Upaya pembangunan dan revamping kilang terus dilakukan Pertamina dan hasilnya mampu menekan operasional kilang sehingga lebih rendah dari perusahaan migas lainnya di Asia Pasifik,” ungkapnya di Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Dia menuturkan penurunan operasional kilang diperoleh dari terobosan dan penghematan yang dilakukan Pertamina, terutama dalam pengadaan minyak mentah. Saat ini, untuk pengadaan crude Pertamina mampu bersaing di pasar global senilai 69,246 dolar AS per barel lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain yang berada di angka 69,46 dolar AS per barel dan satu perusahaan migas lain jauh di atas yakni 71,80 dolar AS per barel.

Dengan program RDMP yang terus berjalan, kilang Pertamina juga menjadi lebih fleksibel mengolah berbagai jenis minyak mentah. Sehingga kata Taufik, rata-rata Net Cash Margin (NCM) Pertamina sangat positif, sebesar 4,88 dolar AS per barel. Dia menjelaskan keberhasilan ini bahkan jauh dibandingkan dengan Malaysia Petronas 1,56 dolar AS per barel.

“Upaya menekan biaya operasi salah satunya dengan penurunan biaya pembelian crude, karena porsi terbesar dalam produksi BBM adalah biaya pembelian minyak mentah yang mencapai 92 persen dari Biaya Pokok Produksi,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait KILANG MINYAK PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin