Menuju konten utama

Biaya Operasional dan THR Pegawai Picu Kenaikan 30 Persen Tiket Bus

Biaya operasional bus dan dana tunjangan hari raya pegawai bus diambil dari kenaikan 30 persen tarif bus saat mudik Lebaran 2019.

Biaya Operasional dan THR Pegawai Picu Kenaikan 30 Persen Tiket Bus
Pemudik tiba di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (24/6). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, kenaikan tarif tiket bus 30 persen untuk menutup biaya operasional transportasi darat yang tinggi.

"Bukan soal demand tinggi. Kan kalau Lebaran ini kalau secara biaya kan pengeluaran kita lebih. Official coast kita kan naik 100 persen," jelas dia kepada Tirto, Selasa (14/5/2019).

Ia juga menjelaskan, soal biaya lebih yang harus ditutup ketika mudik Lebaran yaitu biaya kursi kosong.

Sani juga mengatakan, jika rute dari barat ke timur selalu penuh saat mudik Lebaran, maka bus itu perlu kembali ke barat dengan kursi kosong. Biaya operasional tersebut yang perlu ditutup dari kenaikan tarif bus antar provinsi.

"Kemudian bus kita kan balik dari barat ke timurnya full kemudian dari timur ke baratnya kosong. Nutup biaya operasional dan biaya operasional official manajemen," kata dia.

Ia mengakui, menjelang Lebaran juga ada biaya operasional berlebih terkait dengan pemberian tunjangan hari raya (THR) pada para pekerjanya.

"THR segala macam itu kita ambil dari mana. Dari 30 persen itu," ujar dia.

Ia juga menjelaskan, kenaikan ini bukan untuk menambah pendapatan operator. Namun, khusus untuk menutup berbagai kebutuhan operasional yang juga semakin tinggi jelang Lebaran.

"Itu maksudnya bukan kenaikan margin loh ya. Tapi untuk menutupi coast yang memang cukup naik," kata dia.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2019 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Hard news
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali