Menuju konten utama

BI Sudah Edarkan Uang Tunai Sebesar Rp187 Triliun Jelang Lebaran

Menurut Rosmaya, kegiatan penukaran uang tertinggi berada di wilayah Jabodetabek.

BI Sudah Edarkan Uang Tunai Sebesar Rp187 Triliun Jelang Lebaran
Petugas mengecek uang tunai sebelum didistribusikan melalui kantor cabang dan mesin ATM di cash pooling Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (19/12/2017). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

tirto.id - Bank Indonesia (BI) mengklaim telah mengeluarkan uang sebanyak Rp187,8 triliun guna mengantisipasi kebutuhan masyarakat saat libur Lebaran 2018. Dengan demikian, uang yang dikeluarkan itu hampir mencapai 100 persen dari total uang tunai yang disiapkan untuk tahun ini, yakni sebesar Rp188,2 triliun.

Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengungkapkan bahwa perolehan angka sebesar Rp187,8 triliun itu mengacu pada data terbaru yang diterimanya Jumat (8/6/2018) siang.

“Biasanya kenaikan persediaan uang menjelang Lebaran itu 13,9 persen setiap tahunnya. Namun untuk kali ini kami naikkan 15,3 persen, dari yang tahun lalu sebesar Rp163,2 triliun menjadi Rp188,2 triliun,” ungkap Rosmaya saat jumpa pers di kantornya, Jakarta pada Jumat (8/6/2018).

Menurut Rosmaya, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor, di antaranya terkait cuti bersama dan libur Lebaran 2018 yang cukup panjang serta kenaikan THR (Tunjangan Hari Raya) bagi PNS, TNI, Polri, dan pensiunan. Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan libur Lebaran tahun ini jatuh pada 11-20 Juni 2018. Sedangkan kenaikan THR mencapai 68,92 persen.

Rosmaya juga mengatakan bahwa BI memperbanyak titik pendistribusian uang melalui kas titipan sejak tahun lalu. Dengan demikian, BI berharap penyebaran uang rupiah ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dapat semakin optimal.

Dalam realitanya di lapangan, Rosmaya menyebutkan bahwa BI menggandeng seluruh kantor perwakilannya di berbagai daerah. Sejak 14 Mei 2018 lalu sampai dengan hari ini, setidaknya ada 2.076 titik penukaran uang yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Sebanyak 160 titik di antaranya terletak di wilayah Jabodetabek.

“Kami melihat sarana untuk menukarkan uangnya sudah ada, mulai kantor bank, kas keliling, hingga kas titipan, sudah dilakukan,” ucap Rosmaya.

Apabila dilihat berdasarkan wilayahnya, kegiatan penukaran uang tertinggi terjadi di wilayah Jabodetabek. Menurut Rosmaya, persentase kegiatan menukar uang di Jabodetabek mencapai 42,9 persen, menyusul kemudian sejumlah kota di Pulau Sumatera. Sebagai contoh, tingkat penukaran uang di Aceh tercatat sebesar 19,3 persen.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA IDUL FITRI atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto