Menuju konten utama

BI: Sektor Digital jadi Penyelamat Ekonomi RI di Masa Pandemi

Sektor digital menjadi penyelamat ekonomi Indonesia di masa pandemi COVID-19 dan memacu pertumbuhan ekonomi domestik atau dalam negeri.

BI: Sektor Digital jadi Penyelamat Ekonomi RI di Masa Pandemi
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI dihadapan wartawan di gedung BI, Jakarta, Kamis (18/7/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.

tirto.id - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menuturkan sektor digital menjadi penyelamat ekonomi Indonesia di masa pandemi COVID-19. Terlebih hal itu juga memacu pertumbuhan ekonomi domestik atau dalam negeri.

"Ekonomi digital yang menyelamatkan ekonomi kita selama pandemi dan sekarang juga ke depan menjadi pilar Indonesia Maju," ujar Perry dalam Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (11/7/2022).

Dia mengatakan sektor digital juga memudahkan masyarakat untuk bertransaksi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Adapun saat ini Bank Sentral di negara-negara ASEAN juga mengembangkan sistem pembayaran yang bisa digunakan di sejumlah negara atau cross border.

"Inilah kata kuncinya yang kita angkat dalam tema festival ekonomi keuangan digital Indonesia 2022 ini, yaitu adalah advancing digital economy and finance synergy dan inklusi," jelasnya.

Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan transformasi digital menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mendorong perekonomian domestik. Saat ini, kebijakan pemerintah dilakukan secara digital, mulai dari bansos, bantuan pangan non tunai, hingga Kartu Prakerja.

"Transformasi digital menjadi salah satu strategi utama perubahan ekonomi Indonesia," terangnya.

Berdasarkan data BI nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Mei 2022 tumbuh 35,25 persen (yoy) mencapai Rp32 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82 persen (yoy) menjadi Rp3.766,7 triliun.

Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mengalami peningkatan 5,43 persen (yoy) menjadi Rp630,9 triliun.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI DIGITAL SELAMA PANDEMI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin