Menuju konten utama

BI Proyeksi Inflasi Akhir 2022 di Bawah 6,3 Persen

Bank Indonesia memprediksi inflasi secara tahunan sampai akhir 2022 berada di bawah 6,3 persen.

BI Proyeksi Inflasi Akhir 2022 di Bawah 6,3 Persen
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor pusat BI, Jakarta, Kamis (27/9/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan inflasi secara tahunan sampai akhir 2022 berada di bawah 6,3 persen. Angka tersebut diprediksi akan lebih rendah dari perkiraan semula yang bisa mencapai 6,6 persen.

"Semula saat ada penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), inflasi pada Oktober 2022 diperkirakan bisa mencapai 6,1 persen secara tahunan, tetapi realisasinya hanya 5,7 persen,” kata Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala IV Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) 2022 dikutip dari Antara, Kamis (3/11/2022).

Perry merinci inflasi inti pada Oktober 2022 yang mencapai 3,31 persen (yoy) juga lebih rendah dari perkiraan sebesar 3,7 persen. Karena itu di akhir 2022 inflasi inti diperkirakan lebih rendah dari perkiraan awal yang sebesar 4,3 persen (yoy).

"Penyebab inflasi lebih rendah, salah satunya koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengendalikan harga pangan melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan TPID, Gerakan Nasional Pengendali Inflasi Pangan (GNPIP), dan pemberian insentif kepada kepala daerah yang berhasil jaga inflasi," bebernya.

Inflasi pangan yang terkendali menjadi faktor positif yang dapat meredam dampak penyesuaian harga BBM. Sementara itu, dia menjelaskan faktor lain yang membuat inflasi menjadi lebih rendah dari perkiraan awal yaitu stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan pihaknya.

"Sehingga tidak terjadi imported inflation,” bebernya.

Sebelumnya BI juga menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti dapat kembali ke bawah 4 persen secara lebih cepat. Normalisasi inflasi yang semua diperkirakan baru akan terjadi pada semester II 2023 diperkirakan akan terjadi lebih cepat yakni pada paruh pertama 2023.

“BI akan terus memantau, melakukan review respons-respons lanjut bagaimana kebijakan moneter dan inflasi agar terkendali dan segera kembali ke sasaran,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PROYEKSI INFLASI 2022

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin