Menuju konten utama

BI: Pertumbuhan Kredit Belum Sesuai Harapan

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityawasara, menyampaikan bahwa capaian pertumbuhan kredit perbankan secara tahunan sebesar 8 persen per Februari 2016 belum sesuai harapan.

BI: Pertumbuhan Kredit Belum Sesuai Harapan
Gedung Bank Indonesia. TIRTO/TF Subarkah

tirto.id - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityawasara di Jakarta, Jumat, (1/4/2016), menyampaikan bahwa capaian pertumbuhan kredit perbankan secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 8 persen per Februari 2016 belum sesuai harapan.

Hal itu disebabkan, karena manfaat ekonomi dari kebijakan pelonggaran moneter oleh bank sentral sejak Desember 2015, belum tersalurkan dengan baik ke industri perbankan dan sektor riil.

Kebijakan penurunan suku bunga acuan (BI rate) secara bertahap dari 7,5 persen hingga 6,75 persen, beserta penurunan Giro Wajib Minimum-Primer, tidak serta merta mendorong perbankan untuk memacu penyaluran kreditnya.

"Kredit masih rendah, karena memang ada jarak dari dampak pelonggaran kebijakan moneter dengan stabilnya kurs ini dan aktivitas ekonomi," kata Mirza.

Mirza menambahkan, peningkatan penyaluran kredit masih membutuhkan waktu, meskipun sebenarnya bank sentral sudah memotong bunga acuannya sebanyak tiga kali berturut-turut.

Ia tidak menyebutkan lambatnya penyaluran bunga kredit karena kegiatan ekonomi yang masih lesu, sehingga mengakibatkan masih lemahnya permintaan. Namun, ia menekankan bahwa untuk meningkatkan penyaluran kredit perbankan, upaya reformasi struktural ekonomi harus terus dijalankan seperti deregulasi perizinan, dan konsistensi pemerintah untuk mempercepat realisasi anggaran.

"Dengan begitu, kegiatan korporasi dan rumah tangga juga akan pacu aktivitas ekonomi," ujar Mirza.

Berdasarkan survei uang beredar dalam arti luas (M2) oleh BI, total kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Februari 2016 mencapai Rp3.996,6 triliun atau sebesar 8 persen (yoy).

Pertumbuhan Februari 2016 itu melambat dibandingkan Januari 2016 yang sebesar 9,3 persen (yoy). BI menilai pelambatan penyaluran kredit terjadi sebagian besar pada Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi.

Sementara, suku bunga kredit tercatat sebesar 12,79 persen per Februari 2016, turun dibandingkan Januari 2016 yang sebesar 12,83 persen.

(ANT)

Baca juga artikel terkait BANK INDONESIA atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora