Menuju konten utama

BI: Nilai Transaksi Mata Uang Lokal Tembus 4,1 Miliar Dolar AS

BI mencatat nilai transaksi menggunakan mata uang lokal dengan empat negara mitra dagang mencapai 4,1 miliar dolar AS pada 2022.

BI: Nilai Transaksi Mata Uang Lokal Tembus 4,1 Miliar Dolar AS
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kiri) meluncurkan Kartu Kredit Pemerintah (KKP) Domestik dan QRIS Antarnegara Indonesia-Malaysia pada Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (8/5/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) Indonesia dengan empat negara mitra dagang mencapai 4,1 miliar dolar AS pada 2022. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wijayanto menilai, angka tersebut meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan awal implementasinya pada 2018 yang tercatat hanya 348,5 juta dolar AS.

“Total nilai transaksi Indonesia dengan empat negara mitra yang sedang berjalan, totalnya pada 2022 mencapai sekitar 4,1 miliar dolar AS. Ini menggunakan mata uang lokal, jadi tidak melalui dolar,” kata dikutip dari Antara, Senin (5/6/2023).

Empat negara mitra tersebut yaitu China, Malaysia, Thailand, dan Jepang.

Lebih lanjut, Perry menjelaskan awal Mei lalu Indonesia telah melakukan kerja sama perdagangan menggunakan transaksi lokal dengan Korea Selatan sebagai upaya menuju de-dolarisasi. Pemerintah akan terus memperluas kerjasamanya dalam penggunaan LCT dengan beberapa negara lainnya, salah satunya adalah Singapura.

“Kami akan memperluas kerjasama dengan berbagai negara mitra termasuk dengan Singapura pada tahun lalu, kami sudah menandatangani kerjasama dengan Korea Selatan juga pada dua bulan yang lalu dan terus memperluas dengan negara-negara yang lain," ujarnya.

Untuk diketahui, LCT merupakan kerja sama Indonesia dengan beberapa negara mitra dagang lainnya untuk sepakat menggunakan mata uang lokal masing-masing negara untuk perdagangan maupun transaksi pembayaran. Dengan demikian, transaksi kedua negara, tidak perlu lagi dikonversi ke dolar AS.

Agenda perluasan LCT tersebut menjadi pembahasan utama para pemimpin negara dalam perhelatan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo awal bulan lalu. Sementara itu, pemimpin negara ASEAN mendukung kerja sama lebih lanjut untuk mempromosikan LCT dan peran otoritas keuangan untuk mengurangi kerentanan dari volatilitas eksternal.

Baca juga artikel terkait TRANSAKSI MATA UANG LOKAL atau tulisan lainnya dari Antara

tirto.id - Bisnis
Penulis: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin