Menuju konten utama

BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga Acuan di Januari 2023

Praktisi Perbankan BUMN, Chandra Bagus Sulistyo memproyeksi Bank Indonesia akan menahan suku bunga acuan di level 5,50 persen.

BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga Acuan di Januari 2023
Ilustrasi suku bunga acuan. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,50 persen pada Januari 2023. Keputusan itu akan dilakukan mempertimbangkan kondisi inflasi yang masih terkendali di dalam negeri.

"Bahwa saya masih berpikiran bunga acuan BI nanti tetap," kata Praktisi Perbankan BUMN, Chandra Bagus Sulistyo, kepada Tirto, Kamis (19/1/2023).

Dia memprediksi jika suku bunga naik besarannya hanya 25 basis poin. Dengan demikian, suku bunga acuan BI Bank Indonesia pada bulan Januari di 2023 ini diperkirakan berada pada level 5,5 persen sampai 5,75 persen.

"Suku bunganya masih tetap sama, atau kalaupun naik 25 basis poin ya kondisinya seperti itu karena inflasi masih terkendali dan pemerintah masih wait and see dengan memperhatikan kondisi global," pungkas dia.

Sementara itu, Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi APINDO, Ajib Hamdani menyarankan agar BI tetap menahan suku bunga acuannya. Terlebih sampai akhir 2022 banyak indikator yang cukup positif.

Beberapa diantaranya mulai dari inflasi yang relatif terkendali, pertumbuhan ekonomi yang masih terus tumbuh positif, bahkan pajak yang over target dan struktur belanja pemerintah yang sangat prudent dan manageable dengan tingkat defisit bisa di bawah 3 persen

"Bank Indonesia lebih baik tetap menahan suku bunga kredit acuan, agar target-target yang menjadi Kerangka Ekonomi Makro tahun 2023 bisa tercapai, di antaranya pertumbuhan ekonomi tetap terjaga 5 persen dan daya beli masyarakat bisa terjaga," katanya dihubungi terpisah.

Sebelumnya, BI memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen. Selain itu, bank sentral juga menaikan suku bunga deposit facility 25 basis poin menjadi sebesar 4,75 persen persen dan suku bunga lending facility naik menjadi sebesar 6,25 persen.

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal pada 21 dan 22 Oktober 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,50 persen," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers Pengumuman Hasil RDG Desember 2022 di Jakarta, Kamis (22/10/2022).

Perry menjelaskan keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, preemptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi (overshooting) dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen.

Baca juga artikel terkait PROYEKSI SUKU BUNGA ACUAN BI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin