Menuju konten utama

BI Diproyeksi Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan

Analis memproyeksi BI akan kembali menahan suku bunga acuan di kisaran 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Kamis (16/3/2023) siang ini. 

BI Diproyeksi Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di kisaran 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Kamis (16/3/2023) siang ini. Keputusan tersebut mempertimbangkan dengan kondisi perekonomian dalam negeri cukup baik.

"Saat ini kemungkinan BI akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan. Karena kita tahu bahwa perekonomian sudah mulai terkendali, menguat, dan stabil," ujar Praktisi Perbankan BUMN , Chandra Bagus Sulistyo kepada Tirto, Kamis (16/3/2023).

Pertimbangan bank sentral dalam menahan suku bunga juga karena melihat kondisi inflasi dalam negeri sudah cukup terkendali. Pada Februari 2023, laju inflasi berada di 5,47 persen secara (Yoy).

"Dan harapannya terus dipertahankan dengan mempertahankan tingkat suku bunga acuan," katanya.

Selain itu, Chandra yang juga sebagai Peneliti lembaga ESED melihat bahwa beberapa sektor sudah mulai tumbuh, terutama di perdagangan kecil dan besar. Pertumbuhan ini juga diikuti sektor kuliner dan fashion yang juga bergerak positif.

"Harapannya itu akan memperkuat perekonomian nasional kita," pungkasnya.

Dalam RDG, bulan lalu Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin di 5,75 persen. Selain itu, bank sentral juga menahan suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,0 persen persen dan suku bunga lending di 6,5 persen.

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 15 dan 16 Februari 2023 memutuskan untuk pertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen, kata Gubernur BJ, Perry Warjiyo dalam konferensi pers Pengumuman Hasil RDG Januari 2022 di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Perry menjelaskan keputusan ini tetap konsisten untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi. Bank Sentral meyakini suku bunga yang ada saat ini 5,75 persen memadai untuk pastikan inflasi inti tetap berada pada kisaran 3 plus minus 1 persen pada semester I-2023.

"Dan inflasi indeks harga konsumen IHK kembali ke dalam sasaran 3 plus minus satu 1 persen di semester II-2023," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PROYEKSI SUKU BUNGA ACUAN BI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin