Menuju konten utama

BI Catat Uang Beredar Capai Rp8.296,1 Triliun di November 2022

Bank Indonesia mencatat uang beredar mencapai Rp8.296,1 triliun pada November 2022.

BI Catat Uang Beredar Capai Rp8.296,1 Triliun di November 2022
Karyawan meletakkan uang pecahan Rp50.000 di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bank Indonesia mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2022 tercatat sebesar Rp7.894,1 triliun atau tumbuh 9,5 persen (yoy). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

tirto.id - Bank Indonesia mencatat uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp8.296,1 triliun pada November 2022. Uang tersebut tumbuh 9,5 persen secara tahunan (yoy) yang juga didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit.

"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 11,7 persen (yoy)," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Jumat (23/12/2022).

Erwin mengatakan pertumbuhan M2 pada November 2022 dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.

Penyaluran kredit pada November 2022 juga tumbuh 10,8 persen (yoy), seiring dengan perkembangan kredit produktif. Aktiva luar negeri bersih juga tercatat tumbuh positif sebesar 1,0 persen (yoy).

"Ini meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar 3,8 persen (yoy)," imbuhnya.

Sementara itu, tagihan bersih sistem moneter kepada Pemerintah Pusat terkontraksi 17,2 persen (yoy). Setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 16,8 persen (yoy).

Sebelumnya dalam Rapat Dewan Gubernur, BI melaporkan mencatat nilai transaksi uang elektronik (UE) mencapai Rp35,3 triliun pada November 2022. Angka tersebut tumbuh 12,84 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

"Sedangkan nilai transaksi digital banking meningkat 13,88 persen (yoy) menjadi Rp4.561,2 triliun sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Kamis (23/12/2022).

Selain itu, bank sentral juga mencatat nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit meningkat 16,85 persen (yoy) menjadi Rp664,9 triliun.

Perry menuturkan transaksi ekonomi dan keuangan digital yang meningkat tersebut ditopang oleh naiknya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, luasnya dan mudahnya sistem pembayaran digital, serta cepatnya digital banking.

"Bank Indonesia terus mendorong peningkatan efisiensi sistem pembayaran melalui penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi," jelasnya.

Sementara itu, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada November 2022 meningkat 7,77 persen (yoy) mencapai Rp935,2 triliun.

Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI serta memastikan kelancaran sistem pembayaran nasional mengantisipasi Natal dan Tahun Baru.

Baca juga artikel terkait UANG BEREDAR atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin