Menuju konten utama

BI Catat Likuiditas dan Laba Pelaku Usaha di Kuartal I 2020 Anjlok

Bank Indonesia (BI) mencatat kegiatan dunia usaha selama kuartal I atau Q1 2020 turun cukup signifikan sebagai imbas pandemi Corona atau Covid-19. 

BI Catat Likuiditas dan Laba Pelaku Usaha di Kuartal I 2020 Anjlok
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di Kuningan, Jakarta, Senin (13/4/2020). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Bank Indonesia mencatat kegiatan dunia usaha selama kuartal I atau Q1 2020 turun cukup signifikan sebagai imbas pandemi Corona atau Covid-19. Penurunan itu terekam dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU).

“Turunnya kegiatan usaha terjadi pada sejumlah sektor ekonomi seperti sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertambangan, sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor konstruksi," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko dalam keterangan tertulis yang diterima reporter Tirto, Senin (13/4/2020).

Penurunan ini tergambar jelas dari aspek keuangan yang diukur dari saldo bersih (SB) likuiditas. Likuiditas perusahaan pada Q1 2020 hanya mencapai 14,94 persen turun dari Q4 2019 di kisaran 24,17 persen. Responden BI yang menjawab kondisi likuiditas memburuk juga naik menjadi 9,72 persen dari sebelumnya hanya 5,12 persen.

Dari sisi kemampuan mencetak laba juga turun menjadi 11,53 persen dari Q4 2019 yang masih di kisaran 23,24 persen. Responden yang menjawab kondisi labanya memburuk juga naik dari 6,03 persen di Q4 2019 menjadi 12,30 persen di Q1 2020.

Lalu dari indikator produksi juga menggambarkan tren serupa. Indikator pertama yang menunjukkan penurunan itu bisa dilihat dari turunnya nilai Saldo Bersih Terimbang (SBT) pada Q1 2020 yang berada di kisaran -5,56 persen. Anjlok dari posisi Q4 2019 yang masih di kisaran 7,79 persen. Lalu lebih rendah dari capaian 6,19 persen di Q1 2019 secara year on year.

Penurunan terbesar dialami industri pengolahan dengan nilai SBT minus 3,60 persen. Posisi kedua terlemah diikuti perdagangan, hotel, dan restoran dengan SBT minus 3,04 persen. Selebihnya sektor usaha lain nilai SBT-nya masih belum menyentuh minus 1 persen.

Indikator kedua terlihat dari turunnya kapasitas produksi yang terpakai atau utilisasi. Utilisasi selama Q1 2020 berada di kisaran 74,09 persen sedikit lebih rendah dari posisi Q4 2019 yang berada di kisaran 74,41 persen.

Kapasitas produksi terendah dialami sektor pengolahan dengan kisaran 71,79 persen di Q1 2020 turun dari Q4 2019 yang masih di kisaran 74,59 persen. Secara year on year dengan Q1 2019 juga turun dari nilai 75,93 persen.

Kedua terendah diikuti oleh pertambangan dan penggalian dengan utilisasi 71,81 persen di Q1 2020 sedikit lebih tinggi dari Q4 2019 yang di kisaran 70,88 persen.

Baca juga artikel terkait PANDEMI CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri