Menuju konten utama

Bertolak ke Makkah, Jemaah Haji Indonesia Mulai Tinggalkan Mina

Sebagian jemaah haji Indonesia yang memilih meninggalkan Mina lebih awal (Nafar Awal), mulai kembali ke pemondokan di Makkah.

Bertolak ke Makkah, Jemaah Haji Indonesia Mulai Tinggalkan Mina
Jamaah berkumpul untuk bermalam di Mina guna menjalankan salah satu rukun di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (11/8/2019). ANTARA FOTO/Hanni Sofia/ama.

tirto.id - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, sebagian jemaah haji Indonesia yang memilih meninggalkan Mina lebih awal (Nafar Awal), mulai kembali ke pemondokan di Makkah.

Jemaah Nafar Awal yaitu mereka yang memilih untuk meninggalkan Mina pada 12 Zulhijjah atau 13 Agustus 2019. Sedangkan, jemaah Nafar Tsani bertahan sampai 13 Zulhijjah atau 14 Agustus 2019.

"Alhamdulillah, dari posko tenda, misi haji di Mina bertolak menuju jamarat, dan sebagian mereka sudah membawa tas kecilnya. Jadi mereka sudah akan menyelesaikan Nafar Awal," kata Menag Lukman Hakim dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2019).

Ia mengatakan, kegiatan penyelesaian lempar jumrah yang dilakukan para jemaah yang mengambil Nafar Awal ini, tidak mengalami kendala yang berarti.

Meskipun di Mina sempat diguyur hujan lebat serta pemadaman listrik guna menghindari korsleting. Namun, Lukman pun juga bersyukur, secara bertahap, listrik dapat segera dipulihkan kembali.

"Kemudian memang juga ada beberapa maktab yang agak terlambat pemadamannya. Tapi itu juga bisa diatasi," ujar dia.

Sementara Kasatgas Mina Akhmad Jauhari menyampaikan, sekitar 120 ribu jemaah haji yang menyampaikan untuk menyelesaikan Nafar Awal.

"Mulai jam 07.00 waktu arab saudi pagi tadi, jemaah yang telah menyelesaikan Nafar Awal mulai diantar ke pemondokan masing-masing, dan berakhir pada pukul 17.00 Waktu Arab Saudi," tutur dia.

Jemaah haji Indonesia pada 2019 sebesar 231.000 orang. Saat ini, seluruh jemaah haji masih menjalani berada di Tanah Suci setelah menjalani prosesi haji.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali