Menuju konten utama

Bertemu Trump, PM Kanada Janji Terus Terima Pengungsi

PM Kanada Justin Trudeau berkunjung ke Gedung Putih menemui Presiden AS Donald Trump. Dalam kunjungannya itu, Trudeau berjanji akan terus memberi izin masuk pengungsi.

Bertemu Trump, PM Kanada Janji Terus Terima Pengungsi
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. [foto/shutterstock]

tirto.id - Saat Presiden Amerika Serikar (AS) Donald Trump membela kebijakannya melarang pengungsi masuk ke AS sebagai hal wajar, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau justru menegaskan bahwa negaranya akan terus menerima pengungsi. Penyataan itu disampaikan Trudeau saat berkunjung ke Gedung Putih pada Senin (13/2/2017) waktu setempat.

"Kanada selalu sadar bahwa menjaga warga Kanada tetap aman adalah salah satu tanggung jawab mendasar dari pemerintah manapun," kata Trudeau dalam jumpa pers bersama dengan Presiden Amerika Serikat.

Ia menambahkan, "Pada saat yang sama, kami terus menerapkan kebijakan keterbukaan kami terhadap para pengungsi tanpa mengorbankan keamanan."

Sementara itu, Trump membela kebijakan kontroversialnya untuk menutup perbatasan Amerika Serikat bagi pengungsi dan warga dari tujuh negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

"Kita tidak bisa membiarkan orang-orang yang salah masuk. Ini adalah sikap yang wajar. Dan kita akan melakukannya dengan penuh semangat," kata Trump sebagaimana dikutip dari Antara.

Untuk diketahui, sehari setelah Trump mengeluarkan kebiijakan pelarangan izin masuk para imigran dan pengungsi tujuh negara mayoritas muslim, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan warga Kanada akan siap menyambut mereka.

"Untuk yang melarikan diri dari penganiayaan, teror dan perang, warga Kanada akan menyambut Anda, terlepas dari agama Anda. Keberagaman adalah kekuatan kami #WelcomeToCanada," kata Trudeau lewat akun Twitter-nya, seperti diberitakan Senin, (30/1/2017).

Baca juga artikel terkait KEBIJAKAN TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari