Menuju konten utama

Berkukuh Gelar Munas Kadin di Kendari, Panitia Siapkan Mobil Mewah

Kadin berkukuh menggelar munas di tengah tingginya kasus COVID-19 di Indonesia.

Berkukuh Gelar Munas Kadin di Kendari, Panitia Siapkan Mobil Mewah
Arsjad Rasjid (kiri) mendaftarkan dirinya menjadi Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia periode 2021-2026 di Menara Kadin Kuningan, Jakarta, Senin (24/5/2021). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Ratusan unit mobil mewah seperti Toyota Alphard, Innova hingga Mitsubishi Pajero Sport disiapkan untuk peserta Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 30 Juni hingga 2 Juli 2021. Kadin berkukuh menggelar munas di tengah tingginya kasus COVID-19 di Indonesia.

"Panitia Munas Kadin Indonesia ke-VIII memastikan semua kelengkapan sarana, prasarana maupun transportasi yang akan digunakan tamu undangan dan peserta, telah disiapkan dan rampung 90 persen," kata Koordinator Bidang Perlengkapan dan Transportasi, Penjemputan, Keamanan dan Kesehatan Kadin Sultra, Muhammad Alif Annur Rahim di Kendari, Senin (28/6/2021).

Ratusan mobil tersebut terparkir rapi di samping kantor Kadin Sulawesi Tenggara atau di sekitar by pass di jalan ZA Sugianto Kota Kendari.

Menurut Alif, untuk kesiapan kendaraan, kondisinya sudah diposisi 90 persen, sedangkan sisanya akan tiba hari ini, seperti 8 unit bus kapasitas 28 kursi.

"Kalau kendaraan itu tiba, maka kebutuhan Munas Kadin sudah 100 persen," ucap Alif, usai mengecek satu persatu kendaraan yang tiba.

Ratusan mobil disiapkam untul panitia pusat, delegasi 34 provinsi dan peninjau. Total mobil 250 unit didatangkan dari Makassar dan Kendari.

"Setiap sopir wajib menjalani swab antigen. Ada id card, kemudian memakai batik selama pelaksanaan Munas," ujarnya.

Sedangkan untuk mobil Presiden dan pejabat negara lainnya, panitia menyerahkan sepenuhnya kepada protokoler Kepresidenan. Sementara untuk mobil Menteri dan panitia pusat, seluruhnya sudah disiapkan.

Sementara itu, Ketua panitia lokal Munas Kadin ke-VIII Sultra, Suwandi Andi mengklaim telah mengantongi izin resmi dari Satgas COVID-19 Sultra, termasuk izin dari Gubernur Ali Mazi.

Terkait masalah jumlah peserta, ia mengatakan yang akan masuk di arena Munas diperkirakan hanya sebanyak 200 orang, karena peserta yang memiliki hak suara berjumlah 132 orang, ditambah peninjau, pengarah serta panitia lokal maupun nasional.

Akan tetapi, sejumlah anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta penyelenggaraan munas ditunda menyusul terus melonjaknya kasus COVID-19.

"Kami semua menginginkan Munas ditunda demi kemanusiaan. Kami tidak ingin Kadin menimbulkan atau membuat klaster baru. Kami tidak ingin sia-sia upaya penanganan COVID-19 yang dilakukan, termasuk vaksinasi gotong royong, padahal itu sudah diapresiasi dunia luar," kata Wakil Ketua Umum Kadin Suryani Motik dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Minggu (27/6/2021).

Suryani mengungkapkan banyak wakil ketua hingga anggota Kadin yang telah terpapar COVID-19, demikian pula orang-orang di sekeliling mereka. Selain itu, banyak rumah sakit memiliki masalah keterbatasan obat, tabung oksigen, hingga tenaga kesehatan yang kerjanya diforsir di tengah melambungnya kasus COVID-19.

"Oleh karena itu, kita sebenarnya sejak COVID-19 trennya naik dari minggu lalu, kami sudah inisiatif minta Ketua Umum dan penyelenggara untuk menunda Munas," katanya.

Suryani menuturkan, permintaan penundaan Munas juga diikuti oleh 6 persen Anggota Luar Biasa (ALB). Permintaan penundaan itu meliputi acara konvensi dan Munas Kadin.

"Kalau dilihat dari perkembangan COVID-19, ada keinginan dari ALB maupun daerah untuk menunda Munas tanggal 30 Juni karena kondisi tidak aman untuk keselamatan kita. Meski dibatasi 200-300 orang, tapi ada varian delta, saya sangat concern terhadap ini," katanya.

Baca juga artikel terkait KADIN INDONESIA

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan