Menuju konten utama

Berhati-hatilah Pada Kuas Kosmetik yang Tak Pernah Dibersihkan

Kuman yang ada dalam kuas kosmetik bisa mengakibatkan kebutaan, meningitis, dan kelumpuhan.

Berhati-hatilah Pada Kuas Kosmetik yang Tak Pernah Dibersihkan
Ilustrasi brush makeup. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Bisa jadi, tantangan terbesar bagi para pecinta makeup bukanlah bagaimana membentuk alis dan eyeliner simetris, melainkan pada perkara melawan rasa malas mencuci dan menjaga kuas kosmetik tetap bersih.

Tiga tahun lalu, perusahaan produsen kuas kosmetik Anisa International bekerjasama dengan Harris Poll melakukan penelitian tentang frekuensi mencuci kuas makeup. Menurut laporan Business Wire, survey ini dilakukan selama dua hari terhadap 1.113 perempuan berusia 18 tahun ke atas. Hasilnya, 65 persen responden tidak pernah mencuci kuas kosmetik dalam kurun waktu yang disarankan para ahli kecantikan, yakni dua kali sebulan. Hasil penelitian itu menyiratkan bahwa mencuci kuas kosmetik sebulan sekali saja sudah bagus.

“Para produsen produk kecantikan harus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membersihkan kuas makeup. Tak hanya itu, mereka juga harus berbagi teknik mencuci kuas dengan baik dan benar, serta menginformasikan kepada publik tentang inovasi produk pembersih kuas,” kata Anisa Telwar-Kaicker, pendiri dan CEO Anisa.

Sebagian besar orang memang belum menyadari dampak buruk penggunaan kuas kosmetik kotor. Stephanie Darling, jurnalis Sidney Morning Herald pernah menulis kisah sedih Katie Wright, perempuan 20-an tahun asal Texas yang abai terhadap kebersihan kuas makeup. Dia terpaksa masuk Unit Gawat Darurat karena merasakan sakit yang bersumber dari jerawat besar nan membandel di pinggir alisnya.

Dokter berkata bahwa benjolan serupa jerawat itu bukan jerawat biasa. Kesakitan yang dirasakan Wright disebabkan karena infeksi jaringan dalam kulit. Sang dokter bahkan bilang apabila perempuan itu tidak segera memeriksakan diri, infeksi yang berawal dari luka di benjolan itu bisa menyebar ke otak dan berakibat pada kebutaan.

Jo Gilchrist pernah mengalami hal yang lebih buruk setelah berdandan menggunakan kuas pinjaman kawannya. Infeksi akibat luka di wajah telah menyebar ke bagian tulang belakang tubuhnya.

“Meminjam kuas kosmetik itu ibarat meminjam sikat gigi,” tulis Darling.

Bustle melaporkan setidaknya ada delapan hal yang bisa terjadi akibat kuas kosmetik kotor, di antaranya iritasi kulit, pembesaran pori-pori kulit, hambatan dalam pengaplikasian kosmetik, kerusakan kuas, dan perkembangan bakteri di sela bulu kuas.

“Saat Anda membiarkan kuas dalam kondisi lembap dan menyimpannya dalam temperatur yang terlalu hangat, Anda memberi kesempatan besar bagi bakteri di bulu kuas untuk berkembang biak dengan cepat,” kata Matthew Waitesmith, pendiri Artis Brush Founder dan mantan MAC Senior Executive.

Bagi sebagian orang yang mengikuti ‘pakem’ kuas makeup, aktivitas membersihkan alat kosmetik itu mungkin jadi hal yang cukup memakan waktu. Cosmopolitan menyebut bahwa setidaknya ada 12 jenis kuas esensial yang dibutuhkan untuk riasan sehari-hari. Beberapa jenis kuas tersebut yakni kuas foundation, kuas kabuki untuk mengaplikasikan bronzer, kuas bedak, kuas kontur wajah, kuas concealer, tiga jenis kuas eyeshadow, kuas eyeliner, kuas pembersih kotoran makeup, dan kuas alis.

Organisasi kesehatan kulit, American Academy of Dermatology pun memahami kebersihan kuas kosmetik tidak bisa dianggap sepele. Oleh karena itu, pada situs resminya, mereka mencantumkan tahapan mencuci kuas dengan baik dan benar.

Infografik Kuas tata rias

Infografik Kuas tata rias. tirto.id/Nadya

Selain pertimbangan kesehatan, sosialisasi kebersihan kuas yang dilakukan oleh berbagai asosiasi kesehatan resmi dilakukan karena kuas makeup termasuk dalam produk kosmetik terlaris. Industry Today menyebut bahwa pasar kuas kosmetik telah mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir dan diperkirakan terus meningkat hingga beberapa tahun ke depan.

Dalam “The Makeup- Brush Market is Booming”, Patricia Treble menyatakan bahwa para perempuan pecinta kecantikan mulai memilih jenis kuas kosmetik dari beberapa merek ternama seperti Bobbi Brown, MAC, dan Yves Saint Laurent. Seiring waktu, mereka yang mampu tak lagi ragu membeli kuas kosmetik lansiran Tom Ford seharga 150 dolar, kuas Shu Uemura seharga 375 dolar, dan kuas berlapis emas lansiran Sigma seharga 490 dolar.

Bagi para pebisnis retail atau calon pebisnis di industri kecantikan, produk kuas kosmetik turut jadi lahan layak eksplorasi. MAC sempat mengeluarkan Masterclass collection, seri kuas berbentuk serupa sikat gigi yang dibuat dengan inovasi terkini. Spectrum melansir kuas kosmetik edisi khusus The Little Mermaid yang berhasil meningkatkan penjualan.

“Kemasan produk kami itu biodegradable. Selain itu, Spectrum tergolong vegan produk yang proses pembuatannya tidak melewati unsur kekerasan apapun,” kata Hannah Pycroft, pendiri Spectrum.

Ahli tata rias wajah Matthew Waitesmith, pendiri produk kuas kosmetik Artis juga berusaha menciptakan kuas kosmetik yang tepat. “Aku sudah jadi penata rias selama 40 tahun. Sejauh ini kuas kosmetik yang aku temui itu adalah pengembangan konsep kuas yang digunakan di ranah seni. Barang itu tidak diciptakan untuk merias diri sendiri. Karena itu, aku terus berusaha menciptakan kuas ergonomis yang nyaman dipakai untuk makeup sendiri,” tutur Waitesmith pada Forbes.

Karena menyadari betapa pentingnya kuas kosmetik bagi jutaan penggunanya, maka sebaiknya kegiatan jualan kuas kosmetik itu hendaknya dibarengi dengan langkah edukasi agar para penggunanya rutin membersihkan kuas yang mereka pakai.

Baca juga artikel terkait KOSMETIK atau tulisan lainnya dari Joan Aurelia

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Joan Aurelia
Editor: Nuran Wibisono