Menuju konten utama

Berharap Prestasi Timnas U19, Berharap pada Fakhri Husaini

Fakhri Husaini habis masa kepelatihannya di Timnas U19. Saat ini, tidak ada yang tahu akan masa depan pelatih Timnas U19 kecuali Tuhan dan PSSI.

Berharap Prestasi Timnas U19, Berharap pada Fakhri Husaini
Fakhri Husaini memeluk pesepak bola Indonesia Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi dan David Maulana (tengah) usai pertandingan Final Piala AFF U-16 melawan Thailand di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

tirto.id - Tanggal 10 November 2019 bertepatan dengan Hari Pahlawan, Timnas Indonesia U19 sukses mengamankan tiket ke putaran final Piala Asia U19 2020. Hal ini tidak dapat lepas dari sosok Fakhri Husaini, pelatih yang sepertinya memiliki jaminan prestasi untuk Garuda Muda.

“Tim [ini] lolos karena kami yang menentukan sendiri nasibnya. Bertepatan dengan Hari Pahlawan, pemain membuktikan bisa memberikan yang terbaik, layaknya sebagai pejuang di lapangan hijau,” terang Fakhri usai Indonesia U19 mengungguli angka Korea Utara, Hong Kong, dan Timor Leste di Grup K.

Mimpi Membayar Luka Masa Lalu

Lolos ke putaran final Piala Asia di level apa pun bukanlah perkara mudah. Khusus Piala Asia U19, sejak 2004 ketika putaran final turnamen diisi oleh 16 tim, Garuda bahkan tercatat baru empat kali bisa tampil di babak utama, termasuk di Uzbekistan 2020.

Bahkan, pada Piala Asia U19 2006 hingga 2012, atau dalam empat periode beruntun, Timnas U19 selalu gagal di babak kualifikasi. Sementara di Piala Asia U19 2014 yang dimainkan di Myanmar, Garuda yang dilatih oleh Indra Sjafri kandas di penyisihan grup, selalu kalah dalam tiga pertandingan.

Tak berlaga di Kualifikasi Piala Asia U19 2016 karena sanksi FIFA, Garuda kemudian bisa lolos ke babak utama Piala Asia U19 2018. Tidak hanya itu, tim yang kala itu ditangani Indra Sjafri bisa menembus perempat final dalam turnamen yang digelar di kandang sendiri.

Padahal kalau bisa menembus babak semifinal, Timnas Indonesia U19 akan masuk ke dalam empat tim wakil Asia yang berangkat ke Piala Dunia U20 2019. Namun apa boleh buat, di perempat final Garuda ditumbangkan Jepang dengan skor 0-2.

Di satu sisi, kegagalan Saddil Ramdani dan kawan-kawan kala itu adalah kenangan pahit. Di sisi lain, menembus perempat final adalah pencapaian terbaik Timnas Indonesia U19 sejak Piala Asia 1978.

Sekarang, Timnas Indonesia U19 kembali masuk putaran final Piala Asia. Pertanyaan besar kemudian muncul: bisakah tangan dingin Fakhri Husaini memoles David Maulana dan kolega mencapai setidaknya semifinal? Sampai di babak tersebut bukan cuma demi bisa melewati pencapaian terbaik Timnas Indonesia U19 selama ini. Lebih jauh, duduk di empat besar Asia akan menjadi pernyataan penting Garuda sebelum bertindak sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 pada 2021.

Jika melihat sosok Fakhri Husaini, harapan memang layak disematkan. Dia sudah lama menangani Timnas U19, sejak sebagian besar pemain dalam skuad ini membela panji Timnas U16 pada 2017 lalu.

Fakhri juga dekat dengan para pemain. Hal ini tersirat ketika kontrak sang juru taktik berakhir di Kualifikasi Piala Asia U19 2020. Bagus Kahfi, penyerang andalan Timnas U19, langsung berharap ada perpanjangan kontrak untuk sosok yang pernah menjadi pemain PKT Bontang tersebut.

“Saya ingin coach Fakhri. Alasannya coach Fakhri sudah lama menangani tim ini dan saya juga sudah lama kenal coach Fakhri. Coach Fakhri pun cocok untuk melatih tim ini,” kata Bagus dikutip dari situs web resmi PSSI.

Jaminan Gelar dan Produktivitas Gol

Bakat emas Fakhri Husaini menangani para pemain muda sudah terlihat sejak lama. Dia membawa Timnas U16—dengan materi tak jauh berbeda dari Timnas U19 saat ini—untuk juara Piala Tien Phong U16 2017 yang digelar di Vietnam.

Dalam turnamen yang menggunakan sistem round-robin tersebut, Indonesia finis teratas. Mereka mengungguli angka Vietnam, Myanmar, dan Taiwan dalam tiga pertandingan. Hal yang mencolok adalah produktivitas Garuda Muda kala itu. Mereka mengemas 16 gol, dengan tujuh di antaranya dibuat oleh gelandang Rendy Juliansyah.

Gelar lain yang mampir untuk tim asuhan Fakhri Husaini adalah gelar di Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (JENESYS) Japan-ASEAN U-16 Youth Football Tournament pada 2018. Catatan penting saat itu bukan cuma keberhasilan Indonesia di final kala mengandaskan Vietnam 1-0, tetapi juga di babak semifinal, saat memukul tuan rumah Jepang dengan skor sama persis.

Gelar resmi bagi Fakhri Husaini kemudian lahir di Piala AFF U16 2018. Tampil di kandang sendiri, Indonesia menjadi juara dengan membungkam Thailand lewat drama adu penalti. Lagi-lagi produktivitas anak asuh Fakhri tergolong istimewa, yaitu dengan mencetak 23 gol hanya dalam tujuh pertandingan. Tidak dapat dilupakan adalah Bagus Kahfi yang menjadi top skor turnamen dengan 14 gol.

Di Piala Asia U16 2018 yang digelar di Malaysia, harapan tinggi dibawa oleh Timnas Indonesia U16. Petaka datang di perempat final melawan Australia. Meski sempat unggul, Garuda takluk 2-3. Pasukan Fakhri Husaini gagal menjadi empat tim terbaik Asia yang mendapatkan jaminan berlaga di Piala Dunia U17 2019.

Dengan skuad yang bermaterikan banyak mantan penggawa Timnas U16 dan lulusan Garuda Select, Fakhri Husaini kemudian terjun di Piala AFF U18 2019. Hasilnya memang tidak terlalu indah. Anak asuhnya kandas di semifinal, kemudian hanya mendapatkan hadiah hiburan di peringkat ketiga.

Namun lagi-lagi, ketajaman Garuda Muda demikian mengerikan. Mereka mampu mencetak 28 gol dalam tujuh laga di turnamen tersebut. Sang juara Australia saja hanya mengemas 20 gol.

Ketajaman itu sempat kurang terlihat di awal perjalanan Timnas Indonesia U19 di Kualifikasi Piala Asia U19 2020. Berjumpa Timor Leste yang bermain 10 orang sejak pertengahan babak kedua, Garuda “hanya” menang 3-1. Namun setelah itu David Maulana dan kolega pada akhirnya bisa menutup kualifikasi tanpa terkalahkan dan mengemas total delapan gol.

Sosok Pembuka Mimpi

Usai pertandingan melawan Korea Utara yang berakhir 1-1 pada Minggu (10/11/2019), Fakhri Husaini menyatakan pamit dari Timnas U19.

“Sudah selesai tugas saya sebagai pelatih Timnas U19 dengan berakhirnya kualifikasi ini. Jadi, saya berpesan ke pemain, siapa pun pelatihnya nanti di Piala Asia atau Piala Dunia, mereka harus tampil jauh lebih hebat dari yang mereka perlihatkan sekarang ini,” kata Fakhri.

Saat ini, tidak ada yang tahu akan masa depan pelatih Timnas U19 kecuali Tuhan dan PSSI. Namun yang dilakukan Fakhri Husaini sejak menangani skuad Timnas U16 hingga kualifikasi Piala Asia U19 lalu, layak diapresiasi.

Sang pelatih membuat penggemar sepakbola Indonesia bisa bermimpi, bahwa pada kemudian hari, akan ada anak-anak Garuda yang bisa terbang tinggi di level dunia.

Turnamen terdekat di depan mata para pasukan Garuda Muda adalah Piala Asia U19 2020 dan Piala Dunia U20 2021. Pada kedua ajang tersebut, sebagian besar penggawa Timnas Indonesia akan diisi oleh lulusan Garuda Select. Sementara calon-calon lawan di Piala Dunia U20 nanti bisa diintip dari turnamen Piala Dunia U17 2019.

Program Garuda Select, Piala Dunia U17 2019, dan Timnas Indonesia U19 bisa disaksikan melalui live streaming di Mola TV.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis