Menuju konten utama

Berharap 2022 Jadi Tahun Terakhir Indonesia Bebas Pandemi Covid-19

Reisa berharap 2022 menjadi tahun di mana Indonesia bebas dari pandemi Covid-19.

Berharap 2022 Jadi Tahun Terakhir Indonesia Bebas Pandemi Covid-19
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro melakukan sesi wawancara khusus dengan LKBN Antara di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (8/6/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nz

tirto.id - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro berharap 2022 menjadi tahun terakhir Indonesia mengalami pandemi Covid-19. Ia pun mengajak masyarakat untuk sama-sama berjuang dengan mempercepat program vaksinasi.

Selain itu, Reisa juga meminta masyarakat untuk sama-sama menekan potensi munculnya gelombang ketiga terlebih pada libur panjang akhir tahun nanti. Sebab, di beberapa negara sekarang sedang mengalami gelombang ketiga.

Fokus utama pemerintah dalam penanganan Covid-19 adalah melakukan percepatan dan pemerataan vaksinasi. Reisa mengatakan, pemerintah juga akan terus memastikan pasokan vaksin terus tersedia dan mendorong warga untuk melakukan vaksin. Tujuannya, untuk mencapai target 70 persen penduduk mendapatkan vaksin sampai akhir 2021 nanti.

Menurut Reisa, meningkatnya antusiasme masyarakat Indonesia untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 telah membuat jumlah penyuntikan vaksinasi rata-rata per hari bisa mencapai 2 juta dosis.

“Hari ini bahkan sudah lebih dari 220 juta suntikan diberikan kepada masyarakat. Target WHO (Badan Kesehatan Dunia) bahwa 40 persen warga divaksin lengkap di akhir tahun ini pun sudah dilewati,” kata Reisa seperti dilansir laman resmi Satgas Covid-19.

Kendati begitu, kata dia, Indonesia masih harus mengejar pemerataan cakupan vaksinasi. Tujuannya, untuk menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan, seperti kelompok lansia, penderita komorbid, penyandang disabilitas, populasi ibu hamil, juga anak-anak.

Ia mengatakan, sudah ada 88 juta orang yang sudah menerima vaksinasi dosis lengkap. Oleh karena itu, ia pun mengajak 45 juta orang lainnya yang baru mendapat vaksinasi dosis pertama agar segera melakukan vaksin dosis kedua.

“Dan yang terlebih penting, 88 juta dan 45 juta ini ikut memastikan sekitar 74 juta orang lainnya yang masuk dalam sasaran namun belum divaksin sama sekali, segera mendapatkan hak mereka. Cuma dengan bersama-sama kita bisa akhiri pandemi ini,” tegas Reisa.

Ia juga mengatakan, seharusnya bukan suntikan booster yang dicari, tetapi booster atau alat untuk meningkatkan kekebalan bersama.

“Sesuai pesan Menteri Kesehatan, apabila 70 persen dari sasaran vaksinasi sudah mendapat dosis lengkap, maka Indonesia akan mulai memvaksinasi anak 6 sampai dengan 11 tahun,” ungkap Reisa.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya