Menuju konten utama

Beredar Video Tawuran di Harmoni, Polres Jakpus: Enggak Ada Apa-Apa

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Tahan Marpaung, membantah terjadi tawuran antara sekelompok pemuda di jalan Hayam Wuruk, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Beredar Video Tawuran di Harmoni, Polres Jakpus: Enggak Ada Apa-Apa
Ilustrasi Tawuran pelajar. FOTO/Istimewa.

tirto.id -

Video tawuran antara sekelompok pemuda di jalan Hayam Wuruk, Sawah Besar, Jakarta Pusat, ramai dan jadi perbincangan warganet. Aksi itu diduga terjadi pada pagi hari tadi, beberapa jam setelah pelaksanaan salat Idul Fitri pagi tadi.

Aksi yang terekam video dari salah satu gedung di kawasan Harmoni itu diunggah oleh akun instagram @jktinfo sekitar pukul 11.30 WIB.

Dalam video tersebut, beberapa pemuda berpakaian putih terlihat berkerumun di tengah jalan dan melemparkan benda-benda.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Tahan Marpaung, mengaku telah memeriksa lokasi tawuran bersama anggota lainnya.

Namun, kata dia, tidak ada aktivitas apapun setelah ia dan timnya sampai di lokasi yang disebut dalam video @jktinfo. "Tadi saya sudah datang ke sana, sudah enggak ada apa-apa," ujarnya saat dihubungi, Rabu (5/4/2019).

Hingga pukul 13.55 WIB, video tawuran dari @jktinfo itu telah dilihat lebih dari 420 ribu kali dan menuai 10.386 komentar dari pengguna Instagram.

Beberapa komentar yang menganggap video itu lucu dan ironis di tengah perayaan Idul Fitri 1440 H mendapat banyak tanggapan karena dianggap lucu serta ironis. Akun @adebudipamungkas misalnya, dengan komentar "tawuran dulu, kalau udah menang baru minta maaf" disukai hingga 664 pengguna Instagram.

Diwawancarai terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sekitar 6.000 anggota gabungan kepolisian untuk mengamankan Jakarta dari tindak kriminal yang terjadi selama musim lebaran.

Baca juga artikel terkait TAWURAN atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri