Menuju konten utama

Berapa Biaya Haji yang Dibutuhkan Warga Negara Berkembang?

Biaya untuk menunaikan ibadah haji di setiap negara berbeda-beda. Lalu berapa besar biaya haji yang harus dikeluarkan oleh warga negara berkembang?

Berapa Biaya Haji yang Dibutuhkan Warga Negara Berkembang?
Ibadah Haji di Mekkah, Arab Saudi. FOTO/Getty Images

tirto.id - Melaksanakan rukun dan wajib haji di tanah suci merupakan salah satu impian umat muslim di seluruh dunia, paling tidak sekali dalam seumur hidupnya. Menunaikan ibadah haji bisa menjadi pengalaman yang mahal bagi kebanyakan orang, terutama dari negara-negara dengan pendapatan rata-rata yang lebih rendah.

Seperti dikutip dari Al Jazeera, setiap tahun, jutaan Muslim berangkat ziarah ke kota suci Mekkah. Namun, perjalanan ke Arab Saudi, termasuk penerbangan dan hotel, bisa sangat mahal harganya.

Pemerintah di beberapa negara dengan mayoritas Muslim menawarkan paket perjalanan dengan patokan harga tertentu, sehingga orang-orang yang berpendapatan rendah bisa memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah haji.

Lalu, berapa besar biaya yang dibutuhkan oleh warga dari negara berkembang atau negara dengan pendapatan rendah hingga akhirnya bisa melakukan ibadah haji?

Berdasarkan laporan Bank Dunia yang dikutip Al jazeera, warga Nigeria dan India dengan rata-rata pendapatan sekitar 2.000 dollar AS per tahun, setidaknya menghabiskan lebih dari 2 tahun pendapatan mereka untuk bisa berangkat haji dengan biaya yang ditetapkan sekitar 4.000 dollar AS.

Di Malaysia misalnya, menunaikan ibadah haji akan jadi relatif lebih murah dengan biaya sekitar 5.000 dollar AS. Hal ini disebabkan karena pendapatan rata-rata di Malaysia jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara lain yang juga menawarkan perjalanan haji, yakni sekitar 9.000 dollar AS per tahun.

Berbeda dengan Bangladesh, bagaimanapun, mereka harus menabung lebih banyak sebelum akhirnya mereka mampu melakukan perjalanan haji. Dengan penghasilan sekitar 1.000 dollar AS per tahun dan biaya haji sebesar 4.000 dollar AS, maka warga Bangladesh harus menabung lebih dari tiga tahun pendapatan mereka untuk bisa berangkat haji.

Sementara itu, rata-rata penghasilan warga Pakistan sekitar 1.000 dollar AS per tahun, maka mereka harus menabung tiga tahun penuh penghasilan mereka untuk menunaikan ibadah haji dengan biaya sekitar 3.000 dollar AS.

Warga Mesir memiliki rata-rata penghasilan lebih dari 3.000 dollar AS per tahun, dan harus mengeluarkan biaya haji yang cukup tinggi yaitu lebih dari 5.000 dollar AS.

Indonesia memiliki penghasilan rata-rata sekitar 3.000 dollar AS per tahun, dan harus mengeluarkan biaya haji lebih dari 2.000 dollar AS. Besaran biaya haji tersebut telah ditetapkan oleh Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR RI. Biaya haji tahun 2017 naik 0,72 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo