Menuju konten utama
Data BPS September 2022

Bensin & Solar jadi Biang Kerok Inflasi Tahunan Tembus 5,95%

BPS mencatat salah satu biang kerok inflasi tahunan September 2022 adalah harga bensin dan solar.

Bensin & Solar jadi Biang Kerok Inflasi Tahunan Tembus 5,95%
Petugas SPBU menunggu konsumen di SPBU COCO Pertamina, Kuningan, Jakarta, Rabu (29/4/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan atau year on year (Yoy) pada September 2022 mencapai 5,95 persen. Inflasi ini sesuai dengan ekspektasi Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan inflasi sampai akhir tahun berada di atas 6 persen sebagai dampak kenaikan harga BBM subsidi.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengungkapkan, salah satu biang kerok inflasi tahunan September yakni harga bensin dan solar. Di mana bensin memberikan andil 1,13 persen secara yoy, sementara inflasinya sendiri mencapai 31,90 persen di September 2022.

“Jadi bensin berikan andil inflasi secara yoy 1,13 persen dan kalau liat inflasinya sendiri komoditas bensin ini mencapai 31,90 persen," kata Margo dalam rilis BPS di Kantornya, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Selanjutnya untuk solar memberikan andil inflasi secara tahunan 0,04 persen. Adapun inflasinya sendiri pada September solar memberikan sumbangsih sebesar 33,01 persen.

Margo menyebut, kenaikan harga BBM bensin dan solar memberikan dampak melebar kepada angkutan. Misalnya tarif angkutan dalam kota memberikan andil inflasi secara tahunan sebesar 0,10 persen. Sedangkan inflasinya pada September 24,36 persen.

Selain itu, untuk tarif angkutan antar kota juga beri andil inflasi 0,03 persen secar tahunan, di mana inflasinya mencapai 11,44 persen. Kemudian tarif angkutan udara beri andil 0,39 persen (yoy), tarif kendaraan roda dua online 0,03 persen (yoy), dan tarif bahan bakar rumah tangga 0,30 persen (yoy).

Bank Indonesia sebelumnya telah mewanti-wanti inflasi sampai dengan akhir tahun bisa tembus mencapai di atas 6 persen. Perkiraan itu mempertimbangkan dampak langsung dari penyesuaian harga bahan bakar minyak subsidi diikuti dengan kenaikan tarif angkutan umum.

Dalam penelitian BI, dampak inflasi dari kenaikan BBM ini akan berlangsung kurang lebih sekitar tiga bulan ke depan. Pada September saja, kemungkinan inflasi telah meningkat, di mana survei pemantauan harga pada dilakukan BI inflasi sudah akan naik menjadi 5,89 persen.

Baca juga artikel terkait INFLASI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz