Menuju konten utama

Benjamin Netanyahu: Pengakuan Trump Penting bagi Identitas Israel

PM Israel mengatakan bahwa dia akan memberikan pernyataan lebih banyak tentang pengumuman Donald Trump soal status Yerusalem nanti.

Benjamin Netanyahu: Pengakuan Trump Penting bagi Identitas Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (ka). ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner/File Photo.

tirto.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan komentar publik pertamanya terkait pengumuman resmi Presiden AS Donald Trump yang mengakui status Yerusalem. Netanyahu memuji pengakuan itu sebagai “ungkapan penting” identitas nasional Israel, “terutama hari ini.”

Mengutip Times of Israel, Netanyahu mengatakan bahwa dia akan memberikan komentar lebih lanjut mengenai langkah Trump di kemudian hari.

"Identitas sejarah nasional kami [Israel] tengah menerima pengakuan penting setiap hari, dan terutama hari ini," kata dia. "Tentu saja saya akan melakukan sesuatu yang lebih tentang Yerusalem untuk ditambahkan di kemudian hari."

Sebelumnya, dalam pidato 22 menit untuk diplomat asing, Netanyahu tidak menanggapi pengumuman Trump soal pengakuan ibu kota Israel. Sebagai gantinya, dalam konferensi Jerusalem Post, ia memilih berbicara mengenai hubungan diplomatik Israel yang sedang berkembang.

Netanyahu menggambarkan perkembangan diplomatik itu sebagai kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam popularitas global negara Yahudi tersebut. Dia juga berbicara dengan opini publik Amerika mengenai Israel, yang menurutnya telah meningkat dengan baik selama beberapa dekade terakhir.

Perdana Menteri Israel itu tidak mengucapkan sepatah kata pun yang ditujukan pada pengumuman Trump. Dia juga kabarnya memerintahkan menteri kabinet untuk tidak mengomentari masalah tersebut, ternyata atas permintaan administrasi Trump.

Dalam pidatonya, Netanyahu mengatakan kepada para diplomat yang berkumpul bahwa "ada hubungan diplomatik Israel yang meningkat" dalam beberapa tahun terakhir. Tercatat, 300 pemimpin dunia dan 1.800 tokoh publik yang berpengaruh telah mengunjungi negara tersebut pada tahun 2017.

Dia mencontohkan, seperti yang telah dia lakukan beberapa kali dalam minggu ini, sebuah survei internet yang diberikan Kementerian Luar Negeri Israel. Disebutkan, banyak warga negara Arab tertarik untuk menjalin hubungan dengan Israel. Namun, kritik dan beberapa ahli berpendapat survei itu cacat.

"Itu adalah perubahan yang sangat dramatis. Apa yang mendorong perubahan itu? Ini terutama dua hal: ekonomi dan keamanan, " kata Netanyahu. "Semua orang menginginkan masa depan. Israel merebut masa depan."

Menteri Pendidikan Israel, Naftali Bennett juga menyambut pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Ia juga menolak anggapan bahwa Presiden AS akan meminta balas budi Israel terkait keputusan itu.

"Bila Anda melakukan hal yang benar, seharusnya tidak ada harga. Kami telah mengkondisikan diri bahwa ketika hal yang benar dilakukan, pasti ada harga, dan [anggapan balas budi] itu tidak benar," kata Bennett.

Bennett pun meminta negara-negara lain untuk mengikuti jejak AS mengakui Yerusalem "sebagai ibu kota sepenuhnya bagi Israel dan Yahudi."

Namun, langkah AS itu sudah dipastikan tidak akan diikuti negara tetangga Kanada. Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Chrystia Freeland Rabu (6/12/2017) mengatakan kedutaan Kanada akan tetap berada di Tel Aviv dan kebijakan mengenai Yerusalem tidak akan berubah. Status kota tersebut hanya bisa ditentukan sebagai bagian dari perundingan damai.

"Kami menyerukan agar tenang dan terus mendukung pembangunan kondisi yang diperlukan agar para pihak bisa mencari solusi," tambah Menlu Kanada tersebut dalam keterangannya.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Meksiko juga memastikan bahwa mereka tidak akan memindahkan kedutaannya di Tel Aviv, Israel ke Yerusalem, meski AS telah melakukannya.

"Terkait keputusan Pemerintah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Pemerintah Meksiko mengumumkan akan mempertahankan kedutaan besarnya di Tel Aviv, seperti yang terjadi selama ini dengan semua negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel," kata pihak Kemenlu Meksiko.

Baca juga artikel terkait YERUSALEM atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari