Menuju konten utama

Bengawan Solo Tercemar Ciu, 16.000 Pelanggan PDAM Terdampak

16.000 pelanggan PDAM Solo terkena dampak pencemaran Sungai Bengawan Solo sejak Jumat (1/11/2019) pekan lalu.

Bengawan Solo Tercemar Ciu, 16.000 Pelanggan PDAM Terdampak
Warga beraktifitas di kawasan taman dinding parapet yang dihiasi mural tema kebersihan lingkungan sungai Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, Senin (26/11/2018). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/hp.

tirto.id - Pelanggan PDAM Solo terkena dampak pencemaran Sungai Bengawan Solo sejak Jumat (1/11/2019) pekan lalu. Kepala Bagian Produksi PDAM Surakarta Giyoto mengatakan, ada 16.000 pelanggan PDAM yang tak bisa dapat air bersih akibat pencemaran tersebut.

Seluruh pelanggan itu selama ini mendapat suplai air dari tiga instalasi pengolah air (IPA) PDAM Solo meliputi wilayah Jebres, Jurug dan Semanggi.

Giyoto menyebut, per hari ini (6/11/2019), IPA Semanggi sudah berproduksi, sehingga sebanyak 6.400 pelanggan telah terlayani.

Namun, 9.600 pelanggan belum bisa terlayani dari IPA Jebres dan IPA Jurug.

“IPA Semanggi sudah beroperasi normal hari ini. Sedangkan IPA Jurug dan Jebres kita operasionalkan kondisional. Ketika air baku baik, kita ngolah dan ketika air baku jelek karena pencemaran, ya kita hentikan,” kata Giyoto saat dihubungi, Rabu (6/11/2019).

Humas PDAM Solo, Bayu Tunggul mengatakan, IPA Semanggi mengambil air Sungai Bengawan Solo yang masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo. Di sana, kata dia, ada sejumlah anak sungai yang masuk ke Bengawan Solo.

Menurutnya, setelah ramai diberitakan media massa selama sepekan terakhir, limbah di sekitar IPA Semanggi mulai berkurang.

Ia bilang, bisa jadi ada kesadaran dari produsen alkohol tak buang limbah, sehingga hari ini bisa produksi air bersih.

“Pencemaran limbah alkohol [ciu] itu dari anak sungai. Di Sukoharjo kan ada dua kecamatan yang buat alkohol. Itu tak ada instalasi pengolah limbah. Lalu limbah dibuang saja ke sawah, masuk ke sungai, lalu ke kita,” ujar Bayu.

Ia melanjutkan, IPA Jurug dan IPA Jebres kini belum dapat beroperasi karena Sungai Bengawan Solo di wilayah Surakarta juga tercemar limbah domestik dan limbah produksi batik.

“IPA Semanggil kini memang beroperasi lagi. Tapi tak ada yang menjamin pencemaran tak terulang. Belum ada solusi konkret soal limbah dan pencemaran di sungai,” kata dia.

“Jadi tiga IPA ini masing-masing tercemar polusi yang beda. Kalau IPA Semanggi dari limbah alkohol. IPA Jebres dan Jurug dari limbah domestik dan batik,” imbuh Bayu.

Bayu juga bilang, selama sepekan terakhir telah mengirimkan air kepada belasan ribu pelanggan yang terdampak. Jumlahnya, kata dia, per hari mencapai 24.000 liter dengan mengerahkan 6 mobil tangki.

“Ini pun tak bisa menjangkau semua pelanggan. Kami kirim air hanya ke pelanggan yang tak punya sumur dangkal saja yang diutamakan,” imbuh Bayu.

Diketahui, Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa. Hulunya berada di Pegunungan Sewu, Wonogiri, Jawa Tengah. Sedangkan hilirnya di Gresik, Jawa Timur. Sungai ini juga melintas Solo.

Baca juga artikel terkait PENCEMARAN SUNGAI atau tulisan lainnya dari Zakki Amali

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Zakki Amali
Penulis: Zakki Amali
Editor: Hendra Friana