Menuju konten utama

Benarkah Virus Corona COVID-19 Bisa Diobati dengan Antibiotik?

Antibiotik diklaim bisa mencegah dan menyembuhkan virus corona COVID-19.

Benarkah Virus Corona COVID-19 Bisa Diobati dengan Antibiotik?
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Obat untuk virus corona COVID-19 hingga kini belum ditemukan. Namun, sebuah unggahan di media sosial Facebook baru-baru ini jadi perhatian karena menyebutkan antibiotik dapat menyembuhkan virus corona.

Pada lini masanya, sang pemilik akun Facebook menyebut para dokter di Italia mengungkapkan kematian pasien COVID-19 bukan disebabkan oleh virus, melainkan berasal dari bakteri.

Bakteri disebut punya kemampuan menggumpalkan darah penderita COVID-19. Darah yang tidak mengalir itu akan mengganggu penyaluran oksigen pada jantung serta paru-paru. Akibatnya, pasien tersebut meninggal karena tidak bisa bernafas.

Informasi yang diklaim berasal dari Kementerian Kesehatan Italia itu juga menjelaskan cara ampuh untuk menyembuhkan corona bukan lagi menggunakan ventilator, tetapi dengan antibiotik, anti-inflamasi, dan antikoagulan.

Berikut untaian narasi yang turut dimuat di akun Facebook tersebut, seperti dikutip Antara News:

"Setelah mengetahui diagnosis ini, Kementerian Kesehatan Italia segera mengubah protokol pengobatan Covid-19 ... dan mulai memberikan kepada pasien positif mereka *Aspirin 100mg dan Apronax atau Paracetamol*...,

hasilnya : pasien mulai pulih dan hadir perbaikan dan Departemen Kesehatan merilis dan mengirim pulang lebih dari 14.000 pasien dalam satu hari".

Benarkah antibiotik bisa mengobati COVID-19?

Direktur rumah sakit LNJP Delhi, India Suresh Kumar, melalui artikel "Fact Check: Blood clot the main reason for Covid-19 death, claims conspiracy theory" yang disiarkan media India Today pada 25 Mei 2020, membantah narasi yang menyatakan antibiotik ampuh obati virus corona.

"Secara ilmiah, tidak ada peran antibiotik dalam mengobati penyakit akibat virus corona," kata dia.

Suresh Kumar kemudian menjelaskan antibiotik memang diberikan kepada para pasien COVID-19, tapi untuk melawan infeksi bakteri sekunder atau kolateral.

Bakteri sekunder merupakan bakteri yang dapat hidup berdampingan dengan virus corona. Hanya saja, antibiotik itu tidak efektif melawan COVID-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui situs web mereka juga membantah informasi yang menyebut antibiotik efektif dalam mencegah dan mengobati virus corona. Menurut WHO, antibiotik tidak bekerja melawan virus, melainkan bakteri.

Coronavirus baru (2019-nCoV) adalah virus dan, oleh karena itu, antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan.

Namun, WHO menyatakan, jika Anda dirawat di rumah sakit karena COVID-19, Anda mungkin menerima antibiotik karena koinfeksi bakteri mungkin terjadi.

Adakah obat khusus untuk mencegah atau mengobati coronavirus baru? Sampai saat ini, tidak ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati virus corona COVID-19.

Namun, mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit parah harus mendapatkan perawatan suportif yang optimal.

Beberapa perawatan spesifik sedang diselidiki, dan akan diuji melalui uji klinis. WHO membantu mempercepat upaya penelitian dan pengembangan dengan sejumlah mitra.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH