Menuju konten utama
Covid Omicron

Benarkah Varian Omicron & Delta Bisa Picu Tsunami COVID-19?

Varian Omicron dan Delta bisa menyebabkan gelombang tsunami Covid-19.

Benarkah Varian Omicron & Delta Bisa Picu Tsunami COVID-19?
Ilustrasi Omicron. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kasus Omicron Covid-19 semakin meningkat setiap harinya hampir di negara-negara yang terdeteksi varian terbaru dari virus Corona ini.

Di Indonesia saja, varian Omicron telah mencapai 68 kasus hingga data per 29 Desember 2021 dari Litbangkes.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebutkan kombinasi varian Omicron dan Delta (varian baru Corona sebelumnya) bisa mendorong terjadinya tsunami berbahaya Covid-19.

Hal itu disampaikan Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus usai mendapat laporan bahwa AS dan negara-negara di seluruh Eropa memberikan update rekor kasus baru.

Prancis melaporkan angka harian tertinggi di Eropa untuk hari kedua berturut-turut, sebanyak 208.000 kasus.

Dan AS telah melaporkan rekor rata-rata 265.427 kasus sehari selama seminggu terakhir, berdasarkan data Johns Hopkins.

Denmark, Portugal, Inggris dan Australia semuanya juga melaporkan angka yang memecahkan rekor.

Sementara Polandia melaporkan 794 kematian terkait Covid pada hari Rabu, jumlah tertinggi dalam gelombang keempat pandemi. Lebih dari tiga perempatnya adalah orang yang tidak divaksinasi.

Studi yang dilakukan BBC menunjukkan bahwa Omicron dengan cepat menjadi dominan di banyak negara. Meskipun gejalanya lebih ringan daripada varian Delta, tetapi jauh lebih menular.

Tedros memperingatkan kondisi ini adalah "ancaman kembar" dari dua varian yang berada di balik kasus Covid-19 secara keseluruhan.

"Ini akan terus memberikan tekanan besar pada petugas kesehatan yang kelelahan, dan sistem kesehatan di ambang kehancuran," kata Tedros.

Saat ini, sekitar 900.000 kasus baru dilaporkan di seluruh dunia setiap hari, demikian diwartakan Reuters.

Dikutip dari BBC, Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka Amerika, menyebutkan, infeksi Omicron kemungkinan akan mencapai puncaknya pada akhir Januari di AS, mengingat ukuran populasi dan tingkat vaksinasinya.

Beberapa negara kaya telah meluncurkan booster drive untuk memberikan dosis ketiga vaksin Covid, termasuk Inggris di mana 57% orang di atas 12 tahun kini telah menerima tiga suntikan.

Namun, Tedros mengatakan bahwa kampanye penguat skala besar negara-negara kaya kemungkinan akan memperpanjang pandemi.

"Karena mereka mengalihkan pasokan dari negara-negara yang lebih miskin dan kurang divaksinasi, sehingga memberi virus lebih banyak kesempatan untuk menyebar dan bermutasi," tegasnya.

Tedros pun meminta semua orang untuk membuat resolusi Tahun Baru untuk mendukung kampanye memvaksinasi 70% dunia pada pertengahan 2022.

"Hampir 100 negara belum memenuhi target awal untuk memvaksinasi 40% dari populasi mereka," ujarnya.

Menurut laporan WHO yang diterbitkan pada hari Selasa, jumlah infeksi Covid baru dari semua varian tumbuh sebesar 57% di Eropa pada minggu sebelum 26 Desember, dan sebesar 30% di Amerika.

Angka-angka itu tampaknya masih meningkat, dengan rekor lebih banyak lagi yang dibuat pada hari Rabu, yakni:

  • Prancis melaporkan 208.000 kasus, dengan 53 orang lainnya dalam perawatan intensif dan 184 kematian
  • Inggris melaporkan 183.037 kasus baru dan 57 kematian
  • Jumlah kasus harian baru Italia naik dari 78.313 pada hari Selasa, menjadi 98.020 kasus baru pada hari Rabu
  • Denmark melaporkan rekor 23.228 kasus baru. Dari mereka, sekitar 1.205 sebelumnya memiliki Covid
  • Portugal melaporkan 26.867 kasus - naik dari 17.172 sehari sebelumnya
  • Australia melaporkan 18.241 - jauh lebih tinggi dari rekor hari Selasa 11.300
  • Yunani juga melaporkan rekor 24 jam baru dari 28.828 kasus
Para pejabat setempat telah memperingatkan bahwa beberapa angka yang tinggi mungkin sebagian karena penundaan pelaporan karena Natal.

Salah satu efek dari catatan infeksi adalah kekurangan staf di beberapa layanan penting, karena orang-orang mengisolasi diri agar tidak menyebarkan virus.

Di Inggris, Fire Brigades Union mengatakan sekitar sepertiga dari mobil pemadam kebakaran di London tidak dapat digunakan awal pekan ini karena staf yang dites positif terkena virus corona atau harus diisolasi.

Dan di negara bagian Texas, AS, anggota Garda Nasional digunakan dalam peran pendukung di beberapa pusat penahanan remaja.

Pada hari Rabu, yang telah melihat rekor 1.360 kasus per 100.000 selama dua minggu terakhir - memotong periode isolasi dari 10 hari menjadi tujuh, untuk mengurangi ketegangan staf.

AS telah mengurangi periode tersebut, sementara Inggris mengatakan mereka yang dites negatif selama dua hari akan diizinkan meninggalkan isolasi setelah seminggu.

Di Indonesia, Pemerintah mendorong rumah sakit di seluruh Tanah Air untuk menyiapkan langkah kontingensi menghadapi varian Omicron.

Caranya adalah dengan melakukan konversi tempat tidur untuk layanan COVID-19, jika tingkat keterpakaian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) telah melebihi 60% dari kapasitas.

Baca juga artikel terkait OMICRON COVID atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya