Menuju konten utama
Periksa Fakta

Benarkah Presiden Thailand Hukum Pemain Timnasnya Seumur Hidup?

Klaim yang menyebut bahwa Presiden Thailand menetapkan tersangka kericuhan SEA Games 2023 dengan hukuman seumur hidup itu adalah salah dan menyesatkan.

Benarkah Presiden Thailand Hukum Pemain Timnasnya Seumur Hidup?
Header Periksa Fakta Presiden Thailand. tirto.id/Fuad

tirto.id - Timnas Indonesia menjadi juara sepak bola putra dalam SEA Games 2023 setelah mengalahkan Thailand dengan skor 5-2 pada Selasa (16/5/2023) di Stadion Olimpiade Phnom Penh, Kamboja.

Pertandingan final berlangsung dramatis di akhir laga, pemain dan ofisial kedua tim sempat bersitegang, bahkan melakukan kontak fisik. Puncaknya, dalam babak perpanjangan waktu, ofisial Thailand memukul manajer Timnas Indonesia U-22 Sumardji.

Baca juga: Timnas U-22 Juara Sea Games 2023, Jokowi: 32 Tahun Kita Nunggu

Beberapa hari usai laga tersebut, sebuah unggahan Facebook menyebarkan klaim bahwa Presiden Thailand menetapkan tersangka kericuhan dalam laga final SEA Games 2023 antara Indonesia vs Thailand, serta memberikan hukuman seumur hidup.

Akun "Khairul channel" mengunggah video berdurasi 7 menit dan 33 detik dengan keterangan foto "SEPAK BOLA THAILAND HANCUR!! PRESIDEN THAILAND TETAPKAN TERSANGKA KERICUHAN, HUKUMAN SEUMUR HIDUP!".

Foto Periksa Fakta Presiden Thailand

Foto Periksa Fakta Presiden Thailand. foto/Hotline Periksa fakta tirto

Thumbnail video memperlihatkan tangkapan layar video YouTube berjudul "SEPAK BOLA THAILAND HANCUR!! PRESIDEN THAILAND TETAPKAN TERSANGKA KERICUHAN, HUKUMAN SEUMUR HIDUP!" yang diunggah akun "Sudut Timnas TV".

Sepanjang 19 Mei hingga 23 Mei 2023 atau selama empat hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 27 ribu tanda suka, 1,2 ribu komentar, dan telah dilihat sebanyak 948 ribu kali.

Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Presiden Thailand menetapkan tersangka kericuhan dalam laga tersebut dan memberikan hukuman seumur hidup?

Penelusuran Fakta

Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran dengan menonton video ini dari awal sampai akhir.

Sejak menit awal, video tersebut hanya menampilkan tayangan ulang dari video YouTube berjudul "SEPAK BOLA THAILAND HANCUR!! PRESIDEN THAILAND TETAPKAN TERSANGKA KERICUHAN, HUKUMAN SEUMUR HIDUP!" yang diunggah oleh Sudut Timnas TV.

Tirto kemudian menelusuri asal-usul dan konteks video asli tersebut dengan memasukkan kata kunci yang sama dengan judul video YouTube itu.

Hasilnya, kami menemukan video asli dengan judul dan pengunggah sama seperti yang ditampilkan dalam video.

Secara keseluruhan, video asli yang diunggah pada Kamis (18/5/2023) berisi pembacaan narasi tentang permintaan maaf Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) atas insiden kericuhan yang melibatkan Timnas Thailand di laga final tersebut.

Dalam video tersebut, narator juga membacakan sikap Presiden FAT yang akan memberikan hukuman kepada beberapa pemain yang terlibat keributan, yakni sanksi larangan bermain.

Secara keseluruhan, video itu sama sekali tidak membahas klaim yang menyebut bahwa Presiden Thailand menetapkan tersangka kericuhan dan memberikan hukuman seumur hidup.

Di video itu, pernyataan soal hukuman disampaikan oleh Presiden FAT, bukan Presiden Thailand. Tidak ada juga pembahasan tentang hukuman seumur hidup bagi pelaku, melainkan hanya larangan sanksi bermain.

Video hingga menit terakhir hanya berisikan narasi berupa reaksi dari pengunggah yang mengomentari video tersebut. Reaksi itu juga tidak membuktikan apapun terkait klaim dalam unggahan.

Lantas, bagaimana informasi sebenarnya terkait isu ini?

Melansir pemberitaan Bolanet yang tayang pada Rabu (15/5/2023), Presiden FAT Somyot Poompanmoung telah meminta maaf atas insiden kericuhan yang melibatkan Timnas Thailand saat laga final Sea Games 2023.

Terbaru, mengutip CNN Indonesia, FAT telah resmi memberikan sanksi larangan berkecimpung di semua level sepak bola Thailand selama satu tahun bagi tiga staf pelatih timnas Thailand yang terlibat perkelahian, yakni Prasadchok Chokmoh, Mayed Madada, serta Patrawut Wongsripuek.

Masih dari sumber yang sama, FAT juga menghukum dua pemain Timnas Thailand (Teerapak Prueangna dan Soponwit Rakyart) dengan sanksi larangan bermain di level timnas selama enam bulan.

Jadi, klaim yang menyebut bahwa Presiden Thailand menetapkan tersangka kericuhan dalam laga tersebut dengan hukuman seumur hidup adalah salah dan menyesatkan. Sebagai informasi, Thailand adalah negara kesatuan monarki konstitusional yang dipimpin oleh seorang raja, bukan presiden.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut bahwa Presiden Thailand menetapkan tersangka kericuhan dalam laga final SEA Games 2023 antara Indonesia vs Thailand, dan memberikan hukuman seumur hidup.

Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut terkait konteks berita tersebut, Tirto juga tak mendapati sumber kredibel yang mengonfirmasi klaim yang disebarkan unggahan akun Facebook "Khairul channel".

Jadi, informasi yang menyebut bahwa Presiden Thailand menetapkan tersangka kericuhan dalam laga final SEA Games 2023 antara Indonesia vs Thailand dengan hukuman seumur hidup bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - Olahraga
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Shanies Tri Pinasthi