Menuju konten utama
Perirksa Fakta

Benarkah PBB Bawa 193 Negara untuk Boikot Papua Merdeka?

Tidak ada satu sumber kredibel yang mengonfirmasi upaya PBB membawa 193 anggotanya untuk memboikot operasi Papua merdeka.

Benarkah PBB Bawa 193 Negara untuk Boikot Papua Merdeka?
Header Periksa Fakta Hoaks PBB Bawa 193 Negara untuk Boikot Papua Merdeka. tirto.id/Fuad

tirto.id - Konflik Papua yang melibatkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan Pemerintah Indonesia terus berlangsung. Awal Februari 2023 lalu, konflik bertambah ruwet setelah terjadi penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mehrtens oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Berbagai upaya coba dilakukan untuk setidaknya membebaskan sandera yang kemudian harapannya dapat menyelesaikan konflik.

Baca juga: Pembebasan Pilot Susi Air: Pelik & Tak Selesaikan Konflik Papua

Isu konflik Papua ini lantas menyebar dan menjadi bahan perbincangan pula di sosial media. Salah satunya, muncul narasi kalau Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) akan turut ambil bagian dan memboikot operasi Papua Merdeka.

Sebuah akun di Facebook bernama "Berjaya Negeriku" mengunggah video dengan narasi Presiden Joko Widodo yang marah dan akan meminta bantuan PBB untuk menyelesaikan konflik.

"KONFLIK MAKIN PANAS! PBB AKAN BAWA 193 NEGARA UNTUK BOIKOT PAPUA MERDEKA! JOKOWI MARAH!" Begitu bunyi pesan yang menyertai video.

Periksa Fakta Hoaks PBB Bawa 193 Negara untuk Boikot Papua Merdeka

Periksa Fakta Hoaks PBB Bawa 193 Negara untuk Boikot Papua Merdeka

Video yang diunggah sendiri berasal dari kanal Youtube Bagi Media, sebagaimana tertera watermark di sepanjang video. Isi video secara garis besar menampilkan sejumlah footage dengan suara narator yang mengisi latar suaranya.

Sampai Kamis (11/5/2023) video telah ditonton sebanyak 179 ribu kali. Selain itu terdapat 5.300 impresi (likes dan emoticons), 332 komentar untuk unggahan. Konten ini juga telah disebarkan ulang sebanyak 263 kali.

Lalu benarkah informasi dalam unggahan? Apakah benar PBB akan membawa 193 negara anggotanya untuk memboikot operasi Papua Merdeka?

Penelusuran Fakta

Tim Riset Tirto mula-mula menyaksikan keseluruhan video berdurasi 10 menit dan 16 detik ini. Secara garis besar, konten yang memuat narasi hanya sekitar 6 menit awal.

Di mana di bagian awal ini terdapat sejumlah informasi yang disampaikan narator dengan sejumlah footage potongan klip yang mengisi bagian visualnya. Sementara 4 menit terakhir video hanya berisikan potongan klip yang sama dengan suara musik yang mengiringi. Sehingga tidak ada informasi apapun dari bagian akhir video ini.

Fokus dengan bagian awal video, didapatkan sejumlah footage yang digunakan dalam video ini juga merupakan potongan dari kegiatan kenegaraan Presiden Joko Widodo di sejumlah event internasional, kegiatan OPM, dan pesan dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Hasil penelusuran reverse search image dengan Yandex menunjukkan salah satu cuplikan yang menggambarkan Jokowi dengan beberapa pemimpin negara lain, diambil dari Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC), Oktober 2014 lalu yang berlangsung di Beijing.

Sementara cuplikan Jokowi dengan Antonio Guterres adalah di acara ASEAN Leaders Gathering di sela-sela rangkaian Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali.

Satu lagi cuplikan yang teridentifikasi, cuplikan Jokowi bersalaman dengan Xi Jinping adalah ketika KTT APEC 2014 di Beijing, Tiongkok.

Hasil penelusuran juga menunjukkan, bagian pidato dari Antonio Guterres adalah pesan video dari Sekretaris Jenderal PBB ini ketika International Day of Nowruz, 21 Maret 2021 lalu.

Sementara informasi yang disampaikan oleh narator dalam video adalah opini soal bagaimana PBB seharusnya turun tangan membantu penyelsaian konflik Papua dan pembacaan artikel.

Adapun artikel yang dibacakan di bagian tengah video adalah rilis dari Pusat Studi Kemanusiaan dan Pembangunan (PSKP) pada Januari 2021. Secara garis besar artikel ini berisi dorongan agar OPM ditetapkan sebagai teroris.

Hal ini tentu tidak ada sangkut-pautnya dengan upaya PBB dan anggota-anggotanya untuk memboikot Papua merdeka.

Lebih lanjut, berdasar penelusuran mengenai keterkaitan PBB dalam konflik Papua, per Maret 2023, OPM meminta mereka memediasi antara pihaknya dengan pemerintah Indonesia terkait kemerdekaan orang-orang Papua, seperti diberitakan CNN Indonesia.

Infografik Periksa Fakta Hoaks PBB Bawa 193 Negara untuk Boikot Papua Merdeka

Infografik Periksa Fakta Hoaks PBB Bawa 193 Negara untuk Boikot Papua Merdeka. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty