Menuju konten utama

Benahi Pabrik Penggilingan Padi, Bulog akan Kucurkan Rp231 Miliar

Bulog akan mengucurkan dana sekitar Rp231 Miliar untuk membiayai pembaruan peralatan 66 pabrik penggilingan padi yang berlokasi di sejumlah sentra produksi beras. 

Benahi Pabrik Penggilingan Padi, Bulog akan Kucurkan Rp231 Miliar
Suasana rice milling plant (pabrik penggilingan padi) milik Bulog di Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (3/5/2019). tirto.id/Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Perum Bulog akan mengeluarkan dana hingga Rp231 miliar untuk memperbaharui sarana 66 pabrik penggilingan padi pada tahun 2019. Lokasi pabrik-pabrik penggilingan milik Bulog itu tersebar di sejumlah sentra produksi beras.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri, Perum Bulog, Imam Subowo mengatakan jumlah itu merupakan perkiraan dari biaya pembaruan yang memakan kurang lebih Rp 3,5 miliar per pabrik.

"Rp 3,5 miliar kali 66 pabrik. Itu angkanya plus minus ya, tergantung kerusakan," kata Imam kepada wartawan di sela kunjungan ke rice milling plant di Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (3/5/2019).

Menurut dia, biaya peremajaan sarana pabrik penggilingan padi bergantung kerusakan yang terjadi. Jumlah biaya itu, kata Imam, belum termasuk untuk pembenahan bangunan karena baru menutup kebutuhan untuk perbaikan peralatan pabrik saja.

Bila memasukkan biaya pembenahan gedung, dia memperkirakan biaya untuk setiap pabrik dapat menyentuh angka Rp6 miliar.

Imam mengatakan operasional 66 pabrik penggilingan padi tersebut penting bagi Bulog untuk melakukan penyerapan gabah dari petani, terutama jenis gabah kering panen.

Dengan pengucuran dana miliaran tersebut, peralatan di 66 pabrik penggilingan padi tersebut yang sudah tua bisa diganti dengan barang baru. Alat-alat itu seperti dryer, pemecah kulit, polisher untuk memoles keluaran penggilingan agar menjadi putih, lalu grader untuk memisahkan hasil penggilingan.

Bila sudah diperbarui peralatannya, Imam mengatakan kapasitas harian setiap pabrik dapat mencapai 3 ton per jam dengan lama aktivitas harian selama 10 jam.

Bila diasumsikan terdapat 20 hari kerja dalam sebulan maka Bulog dapat menghasilkan 7.200 ton beras per pabrik per tahun. Bila pembaruan peralatan 66 pabrik selesai tahun ini maka terdapat 475.200 ton beras yang dapat diproduksi Bulog pada 2019.

"Kami ingin mesin hidup 10 jam per hari," ucap Imam.

Mengenai sumber pendanaan, dia memastikan berasal kas Bulog. Namun, kata Imam, tak menutup kemungkinan bila sebagian dana juga diperoleh dari pinjaman perbankan.

Baca juga artikel terkait BULOG atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom