Menuju konten utama

Belanja Subsidi Bengkak di APBN 2018, Karena Tahun Politik?

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, bengkaknya subsidi di APBN 2018 karena ada perubahan kebijakan subsidi energi terutama BBM.

Belanja Subsidi Bengkak di APBN 2018, Karena Tahun Politik?
Menteri Keuangan Sri Mulyani. ANTARA FOTO/Aji Styawan/ama.

tirto.id - Belanja pemerintah untuk subsidi membengkak dan melebihi anggaran yang telah disediakan. Hingga 31 Desember 2018, realisaai subsidi tercatat mencapai Rp216,8 triliun.

Angka ini lebih besar 138,8 persen dibandingkan anggaran subsidi dalam APBN 2018 yang anggarannya Rp156,2 triliun.

"Belanja subsidi pemerintah lebih tinggi dari yang dianggarkan. Karena ada perubahan kebijakan subsidi energi terutama BBM," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konfrensi pers realisasi APBN 2018 di kantornya, Rabu (3/1/2019).

Total subsidi energi Pemerintah tercatat mencapai Rp 153,5 triliun, atau 162,4 persen lebih besar dari anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 94,5 triliun.

Subsidi listrik terdiri dari Subsidi BBM dan LPG sebesar Rp97 triliun dari alokasi 46,9 triliun atau membengkak 207 persen. Selain itu, ada pula subsidi listrik sebesar yang membengkak 118,6 persen menjadi Rp56,5 triliun dari alokasi Rp46,7 triliun.

Sementara subsidi non-energi sebesar Rp63,3 triliun atau 102,5 persen lebih besar dari yang dianggarkan dalam APBN 2018 sebesar 61,7 persen.

Baca juga artikel terkait APBN 2018 atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo