Menuju konten utama

Bela Rakyat Bali, Megawati: Dimarahin Jokowi, Saya Marah Lagi

Megawati meminta Jokowi dan para menterinya agar investasi di Pulau Bali tak boleh menguntungkan para investor saja, tetapi juga harus rakyat Bali.

Bela Rakyat Bali, Megawati: Dimarahin Jokowi, Saya Marah Lagi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Jakarta, Jumat (10/1/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

tirto.id - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan Presiden Joko Widodo dan jajaran pemerintahannya untuk melibatkan rakyat Bali dalam melakukan pembangunan. Megawati tak ingin investasi di Pulau Bali hanya menguntungkan para investor saja.

Hal itu diungkapkan Megawati saat menghadiri acara pencanangan Renovasi dan Revitalisasi Grand Inna Bali Beach serta Penjelasan dan Presentasi Pembangunan "Rumah Sakit Mayo" dan "Kebun Tanaman Obat" di Bali pada Senin (16/1/2023).

Megawati bercerita pernah menitipkan pesan tersebut kepada Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang juga kader PDIP.

"Saya bilang lho sama Pram (Sekretaris Kabinet Pramono Anung). Pram, tolong banget, ini atas warga Bali. Aku bilang, jangan mikirin diri sendiri. Pulau Bali ini penduduknya hanya beberapa, terus yang mau datang ke sini hanya investor doang. Saya mau rakyat Bali saya juga ada yang menjadi pengusaha dan lain sebagainya," ujar Megawati dalam keterangan tertulis, Senin (16/1/2023).

Megawati berpesan agar rakyat Indonesia, khususnya rakyat Bali jangan sampai menjadi budak di wilayahnya sendiri. Pesan ini, ditegaskan Megawati saat itu harus disampaikan Pramono Anung kepada Jokowi.

"Kita ini negara merdeka berdaulat. Rakyatnya bebas aktif merdeka, eh masih mau jadi budak. Disampaikan ke Pak Jokowi. Kalau ini boleh ditulis. Mau dimarahin Pak Jokowi, saya marah lagi. Nanti dibilang Ibu Mega menunjukkan kekuatannya. Aduh, orang ini untuk rakyat," kata Megawati.

Selain memberi instruksi kepada Jokowi melalui Pramono Anung soal pengembangan wilayah Bali, Megawati juga memberikan masukan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Kata Megawati, daripada membangun bandara baru di Bali Utara, lebih baik memanfaatkan ruang yang masih ada di Bandara Ngurah Rai.

"Saya nanya kepada Pak Budi Karya, sebenarnya Ngurah Rai itu ngopo sih runway-nya itu dibikin satu lagi? Coba pertanyaan aku sekarang, kalau ada Buleleng (Bandara Baru di Bali Utara), dengan pandemi kemarin sampai sekarang ini, enggak mabuk itu? Siapa yang di sana?" ungkapnya.

Menurut Megawati dirinya memperjuangkan Bali hingga memberikan atensi khusus kepada Jokowi karena mewakili rakyat Bali, meski memang Pulau Dewata tersebut merupakan basis terkuat PDIP.

"Saya bilang enggak. Saya mewakili rakyat Bali. Nah ini masukin kalau berani, biarin Bali yang satu-satunya pulau yang PDI Perjuangan. Kenapa sih, kebayang enggak buang duit melulu," terangnya.

Sebelumnya, Megawati mengalami bully di media sosial akibat pidatonya yang menyebut kasihan pada Jokowi saat perhelatan HUT PDIP ke-50.

"Pak Jokowi kalau nggak ada PDI Perjuangan ya kasihan loh," kata Megawati dalam pidatonya pada HUT ke-50 di JIExpo Kemayoran pada Selasa (10/1/2023).

Baca juga artikel terkait MEGAWATI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto