Menuju konten utama

Bekasi & Karawang Prioritas Penanganan Corona Pemprov Jabar

Meningkatnya kasus positif COVID-19 di klaster kawasan industri membuat Pemprov Jabar memfokuskan penanganan di Kabupaten Bekasi & Karawang.

Bekasi & Karawang Prioritas Penanganan Corona Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan tanda suntik vaksin di puskesmas Garuda, kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pras.

tirto.id - Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang menjadi fokus prioritas penanganan penyebaran kasus COVID-19 tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Barat. Hal ini disebabkan munculnya klaster kawasan industri yang membuat kasus positif COVID-19 meningkat tajam.

"Kabupaten Bekasi dan Karawang jadi fokus kami. Selama dua pekan seluruh sumber daya yang dimiliki provinsi bakal dialihkan ke kedua daerah industri ini," kata Ketua Gugus Tugas Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengunjungi Kabupaten Bekasi, Jumat (4/9/2020) dilansir dari Antara.

Gubernur Jawa Barat itu mengatakan berdasarkan hasil investigasi dan koordinasi, penyebaran COVID-19 pada klaster industri sudah masuk dalam tahap sangat serius sehingga perlu penanganan khusus. Untuk itulah Ridwan Kamil mengatakan seluruh sumber daya yang ada di pemprov akan dialihkan ke Kabupaten Bekasi dan Karawang selama dua pekan ke depan.

Selama rentang waktu itu pihaknya akan melakukan pendampingan penuh di Kabupaten Bekasi agar mata rantai penyebaran di kluster industri segera terputus. Ridwan pun mendorong kabupaten/kota di Jabar untuk turut membantu penanganan di Bekasi.

"Alat PCR dari kabupaten/kota lain yang penggunaannya tidak maksimal, demi 'sabilulungan' [kebersamaan] Jawa Barat akan kami geser ke sini. Dua pekan ke depan akan kami monitor, mudah-mudahan hasil koordinasi ini dapat menurunkan tingkat keterpaparan," katanya.

Ridwan mengatakan berdasarkan hasil peninjauan serta koordinasi dengan para pemilik industri, protokol kesehatan sebenarnya telah diterapkan secara ketat namun ia menduga penyebaran muncul dari perilaku karyawan sepulang bekerja.

"Pertanyaannya kalau sudah baik sudah ketat kenapa terjadi yang namanya keterpaparan. Salah satu stimulannya adalah pola perilaku sepulang kerja yang kurang termonitor," katanya.

Ridwan menugaskan seluruh gugus tugas di industri agar semua karyawan membuat buku harian yang berisikan aktivitas di luar jam kerja.

"Jadi setiap pagi harus mengisi, dia ke mana saja sepulang kerja, dengan multiple choice lah ya biar gampang. Nanti gugus tugas yang ada di industri menganalisis pola mana dari kegiatan itu berisiko tinggi. Nah, itulah yang akan dilakukan pengetesan," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengingatkan masyarakat agar tidak mengendurkan protokol kesehatan mengingat pandemi COVID-19 ini masih belum berakhir.

"Jangan anggap remeh karena wabah masih ada. Jangan lengah dan ikuti semua anjuran pemerintah. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama," kata Eka.

Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah Kabupaten Bekasi diketahui melonjak cukup tajam dalam sepekan terakhir. Data yang diunggah di situs pikokabsi.bekasikab.go.id per Senin (31/8/2020) mencatat kasus kumulatif positif mencapai 1.016.

Dalam sepekan terakhir saja tercatat penambahan kasus positif mencapai 406 kasus yang disumbang kluster kawasan industri. Rinciannya, 248 karyawan PT LG Electronic Indonesia, 71 karyawan PT Suzuki Indomobil, serta 88 karyawan PT NOK Indonesia.

"Tiga kluster industri itu merupakan kluster terbaru di wilayah kami. Sebelumnya juga ada kluster serupa, kemudian tidak semua juga yang tercatat di data kita karena yang masuk database hanya warga Kabupaten Bekasi sementara di kluster industri juga ada tenaga kerja dari luar wilayah kita," jelas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah dikutip dari Antara, Senin (31/8/2020).

Baca juga artikel terkait KLASTER INDUSTRI

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto