Menuju konten utama

Bekal Beraktivitas di Era New Normal

Selain pakai masker, ingat, jika terpaksa harus keluar rumah jangan lupa membawa hand sanitizer.

Ilustrasi perlindungan di era new normal. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Seperti harapan banyak orang, pelan tapi pasti, masa new normal telah kembali menggerakkan roda kehidupan.

Ya, apa boleh buat, tak semua orang bisa tetap bertahan di rumah sementara asap dapur harus terus mengepul. Sebagian orang sudah mulai masuk kantor, sebagian yang lain bahkan sudah melakukan perjalanan jauh seiring dibukanya kembali penerbangan oleh maskapai. Pendeknya, berbagai kegiatan telah kembali aktif. Meski begitu, ingat, pada masa yang benar-benar baru bagi manusia Abad ke-21 ini semua kegiatan harus dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah dicanangkan.

Seiring belum melandainya kurva kasus Covid-19 di Indonesia, melakukan perjalanan ke luar rumah memang tidak direkomendasikan. Tapi jika terpaksa, ingat-ingat pesan para pakar agar kamu terhindar dari bahaya yang mungkin ditimbulkan orang lain, dan demikian juga sebaliknya: orang lain perlu memastikan bahwa keberadaanmu di sekitar mereka bukanlah sebuah ancaman.

Sebab itu, sekali lagi, kita perlu tetap menaati protokol kesehatan. Apa saja protokol itu? Tentu yang wajib adalah memakai masker. Lembaga kesehatan negara seperti The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), juga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, selalu menekankan pentingnya memakai masker jika berpergian.

CDC dan American College of Emergency Physicians juga sempat membuat daftar barang-barang pertolongan pertama yang sebaiknya dibawa jika melakukan perjalanan. Selain masker dan obat-obatan khusus bagi yang punya penyakit, hand sanitizer juga tak boleh dilupakan.

Satu Alat dengan Banyak Fungsi

Hand sanitizer amat penting bagi siapa pun yang tengah berada di luar rumah. Tak semua tempat memiliki akses air bersih dan sabun antibakteri untuk memenuhi protokol kesehatan, bukan? Dalam kondisi inilah penggunaan hand sanitizer sangat membantu karena memudahkan kita membersihkan tangan dalam waktu singkat, di mana dan kapan saja.

Namun, apa jadinya jika hand sanitizer menjadi langka seperti pada masa awal pandemi? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun sempat memberikan panduan untuk membuat hand sanitizer sendiri. Tentu saja nama bahannya terasa asing dan bikin dahi berkernyit, terutama bagi mereka yang sama sekali tak punya pengetahuan apa-apa dengan dunia kimia. Sudahlah begitu, ternyata sulit pula mencari bahan-bahannya di toko dekat rumah.

Tak percaya? Coba Formula I yang disarankan WHO: Ethanol 96% sebanyak 833,3 ml. Lalu H2O2 3% sebanyak 41,7 ml, dan glycerol 98% sebanyak 14,5 ml. Campur semua bahan itu dengan air yang sudah direbus dan didinginkan. Tak cukup sampai di sana, agar hand sanitizer ini ampuh, kadar alkoholnya harus dicek apakah memenuhi syarat atau tidak.

“Akan tetapi, mencoba bikin hand sanitizer sendiri itu lebih sulit ketimbang kelihatannya,” ujar Dr. Sally Bloomfield dari London School of Hygiene and Tropical Medicine pada The Guardian. Lagipula, resep dan panduan hand sanitizer itu dirancang untuk para tenaga medis profesional, bukan konsumen umum.

Selain bahan tak mudah didapat, membuat hand sanitizer sendiri kian musykil dilakukan karena ada risiko lain semisal takaran tidak pas yang malah membahayakan kulit. Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat mengatakan orang-orang yang membuat hand sanitizer sendiri kebanyakan tidak memiliki informasi yang tepat mengenai metode yang digunakan untuk menyiapkan produk-produk itu, di samping absennya jaminan bahwa produk itu aman digunakan pada kulit manusia.

Infografik Advertorial Lifebuoy

Infografik Advertorial Bekal Perlindungan di Era New Normal. tirto.id/Mojo

Syukurlah masa paceklik hand sanitizer tak berlangsung lama. Barang itu kembali beredar di pasaran sehingga orang-orang tak perlu lagi membuat hand sanitizer sendiri. Dalam hidup, ada banyak hal yang sebaiknya tidak dikerjakan sendiri, apalagi jika itu beririsan dengan masalah vital seperti kesehatan. Dalam konteks hand sanitizer, kita tak perlu bikin repot diri sendiri sebab kini sudah tersedia Lifebouy Sanitizer Spray 100 ml & 18 ml. Dengan mengantongi sanitizer spray yang mengandung ethyl alcohol 70 persen ini, kuman bisa diberantas secara efektif berdasarkan uji coba terhadap kuman S.aureus, E.coli, dan P.aeruginosa.

Saking praktisnya Lifebouy Sanitizer Spray, pengguna hanya perlu menyemprotkannya beberapa kali tanpa perlu dibilas maupun diusap ke seluruh bagian tangan. Ya, sanitizer spray ini otomatis menyebar secara merata sampai ke celah terkecil sehingga melindungi tangan dari paparan virus dan bakteri.

Selain itu, Lifebuoy Sanitizer Spray penting untuk kamu bawa ketika harus beraktivitas di luar rumah karena sangat praktis dan multifungsi. Ya, Lifebuoy adalah satu dari sedikit perusahaan yang memproduksi produk serbaguna seperti ini. Selain digunakan untuk tangan, sanitizer spray juga bisa membersihkan permukaan berbagai benda dan barang agar aman disentuh. Dengan kata lain, Lifebuoy Sanitizer Spray bisa dimanfaatkan laiknya semprotan disinfektan.

Lifebouy Sanitizer Spray mengandung active5 dengan timol aktif yang memberikan perlindungan dari kuman 10 kali lebih baik. Dengan semangat #LifebuoyLawanLindungi, produk ini tetap bisa menjaga kulit agar tetap lembut sembari membunuh 99,9 persen kuman dan meningkatkan imunitas kulit yang bisa melawan kuman hingga 10 jam penggunaannya.

Sungguh sangat bermanfaat, bukan?

Kini, dengan masker di wajah dan Lifebuoy Sanitizer Spray tergolong sebagai barang bawaan wajib, beraktivitas di luar rumah pada masa #NewNormal jadi terasa lebih aman dan nyaman karena #YouAreInSafeHands.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis