Menuju konten utama

BEI Akan Gelar Festival Bertema "Yuk Nabung Saham Syariah"

Bursa Efek Indonesia akan menyelengarakan Festival Pasar Modal Syariah dengan mengangkat tema "Yuk Nabung Saham Syariah" yang diselenggarakan pada 30 Maret hingga 2 April 2016 guna meningkatkan minat masyarakat tentang produk investasi di dalam negeri.

BEI Akan Gelar Festival Bertema
ilustrasi Bursa Efek Indonesia. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyelengarakan Festival Pasar Modal Syariah dengan mengangkat tema "Yuk Nabung Saham Syariah" yang diselenggarakan pada 30 Maret hingga 2 April 2016 guna meningkatkan minat masyarakat tentang produk investasi di dalam negeri.

"Melalui festival pasar modal syariah, diharapkan pemahaman calon investor tetang produk pasar modal syariah dapat tumbuh," kata Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan di Jakarta, Senin, (28/3/2016)

Ia menambahkan bahwa Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk dapat menjadi pusat perkembangan bagi produk investasi berbasis syariah baik ditingkatan global, maupun regional.

"Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan produk investasi syariah, khususnya pasar modal menunjukan pertumbuhan yang cukup baik," lanjut Hogan.

Sampai akhir tahun 2015, ia menjelaskan bahwa pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan non-syariah. Dari sisi produk, jumlah saham syariah tercatat sebanyak 318 saham atau 61 persen dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia.

"Pertumbuhan jumlah investor saham syariah di Indonesia juga meningkat 76 persen walaupun jumlahnya per akhir 2015 hanya sebanyak 4.908 investor berdasarkan single investor identification [SID] atau sekitar 1 persen dari total investor saham yang jumlahnya sebanyak 434.443 SID," paparnya

Dalam pelaksanaan Festival Pasar Modal itu, BEI juga bekerjasama dengan Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Diharapkan, melalui kegiatan itu dapat mengubah paradigma masyarakat dari 'saving society' menjadi 'investment society'," kata Hogan. (ANT)

Baca juga artikel terkait BEI atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora