Menuju konten utama

Beda Ucapan Mahfud MD & Polri Soal Pelaku Lain Bom Bunuh Diri Medan

Polri menyebut pelaku bom bunuh diri hanya satu orang berdasar rekaman CCTV Polrestabes Medan saat kejadian.

Beda Ucapan Mahfud MD & Polri Soal Pelaku Lain Bom Bunuh Diri Medan
Polisi berjaga di depan rumah keluarga terduga pelaku aksi bom bunuh diri Mapolrestabes Medan, di Jalan Jangka, Gang Tenteram, Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/aww.

tirto.id - Mabes Polri merespons pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD perihal satu terduga teroris Polrestabes Medan masih dalam pengejaran polisi.

Kemarin, Rabbial Muslim Nasution, terduga pelaku teroris meledakkan diri.

"CCTV merekam kalau pelaku ini seorang diri melakukan bom bunuh diri di halaman Polrestabes Medan," ucap Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mako Brimob Polri, Depok, Kamis (14/11/2019).

Ia menegaskan pelaku lain tidak terlihat di lokasi. "Pelaku tunggal. Ini masih kami dalami untuk jejaring maupun kelompoknya," sambung Dedi.

Terpisah, Wakapolda Sumatera Utara, Brigjen Mardiaz Dwihananto menyebut, ada pelaku lain yang diburu, tapi tak berada di lokasi saat terjadi bom bunuh diri.

"Ia merupakan pimpinan pengajian yang diikuti oleh RMN. Rumahnya di Belawan sudah digeladah. Kami sudah mengantongi identitas imam pengajian ini. Sedang kami buru," kata Mardiaz seperti dilansir Antara.

Dalam kasus ini, istri Rabbial juga ditangkap yakni DA yang diduga merencanakan teror di Bali bersama I, narapidana teroris di Medan.

Rabbial meledakkan diri di halaman parkir gedung Polrestabes Medan, pukul 08.45 WIB.

Barang bukti yang ditemukan polisi usai pengeboman ialah baterai 9 volt, pelat besi metal, paku berbagai ukuran, irisan dan potongan kabel, tombol switch. Sementara itu, potongan tubuh Rabbial akan dicek DNA guna memperkuat identifikasi.

Ketika masuk ke dalam area Polrestabes Medan, Rabbial mengenakan jaket ojek online. "Sebagai penyamaran," imbuh dia. Polisi juga akan menggali rekam jejak Rabbial.

Selain itu polisi pun sempat menggeledah pelaku ketika dia memasuki markas kepolisian itu, tidak ditemukan benda mencurigakan serupa bom dalam tas yang ia gunakan. Diduga bom direkatkan ke tubuh. "Dililit ke bagian pinggangnya," sambung Dedi.

Rabbial diduga berdalih ingin membuat SKCK, lantas ia berbaur dengan masyarakat yang juga ingin membuat surat tersebut. Di berjalan sekitar 30-50 meter menuju ke loket SKCK yang terdapat di sebelah kantin Polrestabes.

Namun Rabbial meledakkan bom itu di area parkir Polrestabes. Empat anggota polri, satu pekerja harian lepas dan satu warga jadi korban, mereka dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Sumatera Utara karena luka ringan. Tiga mobil dinas dan satu mobil milik sipil juga rusak akibat ledakan.

Baca juga artikel terkait BOM BUNUH DIRI MEDAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali