Menuju konten utama

Beda Klaim Polisi dan OPM soal Peran Kepala Distrik Wusama

Polri bersikeras Kepala Distrik Wusama Etius Baye sebagai otak pembunuhan dua pekerja PT Indo Papua, sementara OPM menyebut ia warga sipil tak bersenjata.

Beda Klaim Polisi dan OPM soal Peran Kepala Distrik Wusama
ilustrasi olah TKP. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Satgas Nemangkawi menetapkan Etius Baye (38), Herson Heluka (20), Yem Baye Alias Umbai (28) dan Yaluk Heluka sebagai tersangka pembunuhan berencana yang merupakan bagian dari kelompok bersenjata, yang kerap melakukan aksi teror di kawasan Yahukimo.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyatakan empat orang itu diduga kuat terlibat dalam kelompok bersenjata yang merupakan tindak lanjut dari pembunuhan dua pekerja PT Indo Papua pada 22 Agustus 2021.

"Peran keempat tersangka yakni Etius Baye yang merupakan Kepala Distrik Wusama, berperan sebagai otak dan penyandang dana untuk aktivitas kelompok bersenjata, Herson Heluka adalah sopir yang kerap mengantar keperluan kelompok bersenjata," kata Kamal, Rabu (1/9/2021).

Sementara Yem Baye adalah keponakan Etius Baye, yang menyiapkan keperluan logistik kelompok pro kemerdekaan Papua; dan Yaluk Heluka ialah anggota kelompok bersenjata yang kerap ikut langsung dalam berbagai aksi, termasuk pembunuhan empat pekerja bangunan di Kampung Bingky, Distrik Seradala, pada 29 Juni 2021 dan pembunuhan dua pekerja PT Indo Papua di Jembatan Kali Brazza pada 22 Agustus lalu.

Penangkapan ini bermula pada 27 Agustus, ketika polisi mendapatkan informasi bahwa ada mobil yang sering bolak-balik ke Kali Brazza. Lantas aparat menelusuri informasi tersebut, akhirnya mereka menangkap Herson ketika mobil yang ia kendarai melintas di depan Mapolres Yahukimo. Saat diinterogasi, dia mengaku ada beberapa orang yang berkelindan dengan kelompok bersenjata berada di rumah Etius Baye.

Satgas Nemangkawi pun meluncur ke rumah si kepala distrik dan menangkapnya serta Yem Baye dan Yaluk Heluka. Akhirnya tiga orang itu digiring ke Mapolres Yahukimo untuk diperiksa dan kemudian ditahan. Sementara itu, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom membantah bahwa Etius Baye terlibat dengan kelompoknya.

"Hal ini sangat tidak benar, karena Etius Baye adalah warga sipil yang memiliki kekuasaan khusus di suatu tempat, sebagai pemimpin masyarakat Sipil non bersenjata," kata Sebby. Pihak TPNPB-OPM pun meminta agar Satgas Nemangkawi membebaskan Etius. "Jika penangkapan Etius Baye mengaitkan (dengan) mendanai kami, itu karena masyarakat lokal Yahukimo salah lapor kepada kepolisian."

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN DI YAHUKIMO atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Restu Diantina Putri