Menuju konten utama

Beda Hiperemesis Gravidarum (HG) & Morning Sickness pada Ibu Hamil

Morning Sickness terjadi di masa awal kehamilan dan tak berbahaya, namun tidak demikian dengan Hiperemesis Gravidarum (HG).

Beda Hiperemesis Gravidarum (HG) & Morning Sickness pada Ibu Hamil
Ibu hamil. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Ibu hamil biasanya mengalami mual dan muntah di pagi hari atau morning sickness dalam 12 pekan pertama masa kehamilan, namun ini tidak membahayakan. Lantas, apa bedanya dengan Hiperemesis Gravidarum (HG)?

HG adalah bentuk ekstrem dari morning sickness. Bahkan, dikutip dari Healthline, seorang ahli pernah mengatakan bahwa rasa tidak nyaman yang dialami pengidap HG “seribu kali lebih buruk daripada morning sickness.”

Pengidap HG terbilang langka, hanya satu dari 100 ibu hamil yang berpotensi mengalaminya. Ibu hamil yang menderita HG akan mengalami mual dan muntah sepanjang hari selama masa kehamilan, tidak hanya pada masa-masa awal saja.

Americanpregnancy mengungkapkan, setidaknya terdapat 60.000 laporan kasus HG di Amerika Serikat yang penderitanya harus dirawat di rumah sakit. Ini belum termasuk ibu hamil pengidap HG yang tidak menjalani perawatan medis.

Perbedaan HG & Morning Sickness

HG dan morning sickness memiliki kondisi yang tidak sama dari segi komplikasi, serta efek samping yang berbeda pada masing-masing pengidapnya. Berlainan dengan morning sickness, HG dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, bahkan berpotensi mengancam jiwa ibu hamil.

Ibu hamil yang mengalami morning sickness biasanya merasakan mual dan muntah pada pagi hari. Kondisi ini akan hilang dengan sendirinya setelah 12 hingga 14 minggu, atau sekitar bulan ketiga hingga keempat masa kehamilan.

Mual dan muntah pada morning sickness tidak menyebabkan dehidrasi parah bagi ibu hamil. Setelah morning sickness, efek yang dirasakan biasanya hanya merasa kelelahan dan kehilangan nafsu makan.

HG amat berbeda. Ibu hamil pengidap HG akan mengalami mual yang tidak kunjung hilang, bahkan seringkali terjadi muntah parah yang menyebabkan dehidrasi parah hingga penurunan berat badan.

Hasil riset HER Foundation menyatakan, gejala HG dimulai dalam 6 minggu awal pertama masa kehamilan. Mual yang terus-menerus membuat badan lemah dan letih serta bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Pengidap HG mungkin tidak dapat bekerja atau melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal.

Infografik SC Hiperemesis Gravidarum

Infografik SC Hiperemesis Gravidarum. tirto.id/FUad

Gejala HG

  • Mual dirasakan sepanjang hari.
  • Kehilangan selera makan.
  • Muntah lebih dari 3 kali sehari, terkadang muntah darah
  • Dehidrasi
  • Migrain atau pusing
  • Berat badan turun

Penyebab HG

HG, juga morning sickness, tampaknya memiliki hubungan signifikan dengan Human Chorionic Gonadotropin (hCG) atau peningkatan hormon dari plasenta selama masa kehamilan. Tubuh ibu hamil memproduksi hormon ini dalam jumlah yang besar di awal kehamilan.

Faktor Meningkatnya Risiko HG

  • Riwayat HG di keluarga.
  • Hamil anak kembar.
  • Kelebihan berat badan.
  • Kehamilan pertama.
  • Penyakit triboflas.

Pengobatan HG

Hingga saat ini, belum ditemukan cara untuk mencegah morning sickness atau HG, namun sudah ada metode pengobatannya:

  • Dokter akan merekomendasikan pencegahan mual alami, seperti vitamin B-6 dan jahe.
  • Makanlah dengan porsi kecil namun sering, dan minum banyak air agar tidak dehidrasi.
  • Kasus HG yang parah memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Ibu hamil yang tidak bisa makan dan minum karena mual/muntah harus mendapatkan asupan melalui infus.
  • Disarankan konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan HG yang terbaik.

Baca juga artikel terkait KEHAMILAN atau tulisan lainnya dari Rani Rahayu

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Rani Rahayu
Penulis: Rani Rahayu
Editor: Iswara N Raditya