Menuju konten utama

Beberapa Strategi & Langkah Mengantisipasi Meningkatnya Kasus Covid

Dokter Reisa menjelaskan beberapa strategi dan cara untuk menekan laju angka Covid-19.

Beberapa Strategi & Langkah Mengantisipasi Meningkatnya Kasus Covid
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menjawab pertanyaan saat wawancara di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.

tirto.id - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr Reisa Kartikasari Broto Asmoro menyatakan, berdasarkan data per Jumat, 18 Juni 2021, ada sebanyak 12.990 kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi. Angka ini terus naik karena pada Kamis, 17 Juni jumlahnya mencapai 12.624 kasus positif.

"Begitu juga angka kematian yang mencapai 277 jiwa pada Kamis (17/6) dan 290 jiwa pada Jumat (18/6). Angka ini sudah mendekati data kasus saat terjadi lonjakan pada awal 2021," kata Reisa seperti dikutip laman resmi Satgas Covid-19.

Reisa menegaskan, angka kasus itu adalah hasil dari dua pekan sampai dengan satu bulan yang lalu, atau mungkin lengah dalam menjalankan protokol kesehatan, seperti lengah melepas masker, tidak menjaga kebersihan tangan dengan rutin, lalu berkerumun baik dengan teman atau kerabat, terlebih lagi di tempat umum dan ruang tertutup.

"Sebagian dari kita lengah menjalankan protokol kesehatan pada saat varian baru hadir menyebar ke seluruh dunia, sebagian dari justru tidak mengetatkan pertahanan," kata Reisa.

Infografik Cara Antisipasi Meningkatnya Jumlah Positif Covid-19

Infografik BNPB Cara Antisipasi Meningkatnya Jumlah Positif Covid-19. tirto.id/Rangga

Oleh sebab itu, #IngatPesanIbu vaksin memang melindungi kita semua, namun tetap harus 3M, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan memakai masker. Menurut Reisa, cara untuk mencegah Covid-19 masuk ke tubuh adalah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan rutin. Kemudian, menghindari kerumunan dan batasi keluar rumah apabila tidak mendesak.

Di sisi lain, Reisa pun meminta masyarakat untuk mendukung upaya 3T (testing, tracing, treatment) atau upaya tes, lacak dan isolasi. Selain itu, ia juga meminta agar berani melakukan tes dan mau melaporkan ke Puskesmas terdekat apabila melakukan kontak erat dengan pasien positif. Kemudian, jalani isolasi mandiri dengan benar sesuai konsultasi dengan dokter.

"Pastikan kita tetap memakai masker dengan benar, jaga jarak, jauhi kerumunan, dan kurangi mobilitas yang tidak mendesak, dan rajin-rajinlah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan," ujarnya.

Perketat WFH di Sektor Perkantoran

Reisa pun menegaskan kalau pemerintah sudah mengatur operasional sektor perkantoran dengan memberlakukan proporsi Work From Home (WFH) lebih banyak lagi untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19.

Aturan tersebut, kata Reisa, sudah diberlakukan di lingkungan BUMN sejak 17 Juni sampai 25 Juni 2021, mengingat Menteri BUMN Erick Thohir juga sebagai Ketua Harian Komite Penanganan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Selain BUMN, beberapa Kementerian lain pun telah sudah menerapkan hal yang sama. Satgas telah meminta agar proporsi WFH ditingkatkan sebanyak 75 persen di kabupaten/kota berzona merah.

"Dan ini penting, pada saat WFH, pekerja diminta tidak melakukan mobilisasi ke daerah lain," ujar Reisa.

Ia mengatakan, pemerintah juga tengah berupaya mengatasi Covid-19 di Pulau Jawa, seperti memastikan kecukupan tempat tidur dan fasilitas rumah sakit. Selain itu, memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dari tanggal 15 hingga 28 juni 2021 di seluruh provinsi.

Selain itu, kegiatan keagamaan juga diatur lewat Surat Edaran Menteri Agama Nomor 13 tahun 2021. Dalam aturan tersebut, kegiatan sosial-keagamaan, seperti ibadah, pengajian, pesta pernikahan, dan sejenisnya di zona merah, ditiadakan sampai wilayah tersebut dinyatakan aman dari Covid-19 berdasarkan penetapan pemerintah daerah.

"Percobaan pembelajaran tatap muka di zona merah akan ditunda. Sampai kita yakin bahwa kota dan kabupaten kita kembali ke zona risiko rendah," katanya.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait INGATPESANIBU atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya