Menuju konten utama

BCA Raup Laba Bersih Rp16,8 Triliun Hingga Kuartal III 2017

Laba bersih konsolidasi, yang diperoleh BCA sampai kuartal III tahun 2017, mencapai Rp16,8 triliun atau naik 11,3 persen dibandingkan catatan tahun lalu.

BCA Raup Laba Bersih Rp16,8 Triliun Hingga Kuartal III 2017
Jahja Setiaatmadja bersama Djohan Emir Setijoso, Eugene Keith Galbraith dan para Direktur BCA, Suwignyo Budiman, Henry Koenaifi, Rudy Susanto bersiap memberikan keterangan pers Hasil Kinerja Sembilan Bulan Pertama 2017 BCA di Jakarta, Kamis (26/10/2017). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.

tirto.id - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sudah mengantongi laba bersih konsolidasi senilai Rp16,8 triliun hingga kuartal III 2017. Catatan itu naik 11,3 persen dibandingkan perolehan BCA pada periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy), yang sebesar Rp15,1 triliun.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan peningkatan laba bersih itu karena pertumbuhan penyaluran kredit yang terjaga di dua digit sebesar 13,9 persen dan peningkatan pendapatan non bunga sebesar 10,6 persen (yoy).

"Kami kelola hati-hati juga sebagai bagian penting dalam upaya mempertahankan pertumbuhan laba yang positif," ujar Jahja di Jakarta, Kamis (26/10/2017) seperti dikutip Antara

Sementara pendapatan operasional BCA tercatat tumbuh 5,2 persen hingga September 2017 atau menjadi Rp41,7 triliun. Rinciannya, pendapatan bunga sebesar Rp30, 97 triliun dan non bunga sebesar Rp10,7 triliun.

Adapun dari sisi intermediasi, total penyaluran kredit BCA mencapai Rp440 triliun pada akhir September 2017 atau naik 13,9 persen.

Meskipun pertumbuhan kredit mencapai dua digit hingga September 2017, Jahja menyatakan BCA memasang target moderat untuk pertumbuhan kredit hingga akhir tahun, yakni 9 persen. Alasan BCA adalah, menurut Jahja, permintaan kredit yang belum begitu menggeliat, meskipun diperkirakan tetap tumbuh di kuartal IV 2017.

Hingga September 2017, kredit korporasi menjadi penyokong intermediasi BCA dengan realisasi sebesar Rp161,5 triliun atau naik 21,2 persen. Kemudian, kredit konsumer yang tumbuh 20,6 persen menjadi Rp128,3 triliun dan kredit komersial dan UKM tumbuh 2,4 persen menjadi Rp150 triliun.

"Dalam portofolio kredit konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mencatat pertumbuhan sebesar 26,8 persen menjadi Rp78, 8 triliun, berkat penawaran produk dengan struktur tertentu dan tingkat suku bunga yang kompetitif," kata Jahja.

Sementara, di lini lainnya, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BCA meningkat 11,4 persen menjadi Rp38,5 triliun. Sedangkan, untuk kartu kredit BCA, ada kenaikan penyaluran kredit 13,4 persen menjadi Rp11 triliun.

Kualitas kredit BCA tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan yang sebesar 1,5 persen atau sama dengan periode kuartal III tahun lalu. Adapun rasio cadangan kerugian kredit sebesar 190,8 persen.

Rasio kredit BCA terhadap pendanaan (Loan to Fund Ratio/LFR) tercatat masih sebesar 74,7 persen, di bawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 78-92 persen. Likuiditas tersebut ditopang dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat 16,5 persen menjadi Rp574,4 triliun.

Porsi dana murah (CASA) masih mendominasi sebesar 74,5 persen dari total DPK, dengan mencatatkan nilai Rp428 triliun. Sementara, deposito menggelembung atau naik 36 persen menjadi Rp146, 4 triliun. Dengan capaian DPK dan kredit itu, total aset BCA naik sebesar 12,1 persen dari Rp738,2 triliun menjadi Rp739, 88 triliun.

Baca juga artikel terkait BCA

tirto.id - Bisnis
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom