Menuju konten utama

Batuan Beku, Sedimen, Metamorf adalah Batuan Penyusun Litosfer

Litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.

Batuan Beku, Sedimen, Metamorf adalah Batuan Penyusun Litosfer
Litosfer. foto/Istockphoto

tirto.id - Batuan beku, sedimen, dan metamorf adalah batuan penyusun litosfer, yang masing-masing berbeda materi penyusun dan proses terbentuknya.

Semua jenis batuan penyusun litosfer itu pada mulanya berasal dari magma saat gunung berapi meletus. Setelah mencapai permukaan bumi, magma akan membeku dan menjadi batuan beku.

Selama kurun waktu beribu tahun, batuan beku di permukaan bumi akan hancur dan terurai. Ada yang terbawa angin dan menjadi endapan di suatu tempat. Proses ini membentuk batuan endapan atau batuan sedimen.

Dalam proses selanjutnya, perubahan temperatur dan tekanan yang dialami dua jenis batuan dia atas dalam jangka waktu lama, memicu pembentukan batuan malihan atau batuan metamorf.

Apa Itu Litosfer?

Planet bumi memiliki berbagai macam lapisan. Salah satu lapisannya adalah litosfer. Lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan silikat.

Lapisan litosfer terdiri dari berbagai macam bagian. Seperti misalnya bagian tanah, batuan penutup, dan batuan dasar. Singkatnya, litosfer adalah lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust.

Kustopo dalam buku Geografi Paket C Tingkatan V Modul Tema 3 (2018:10) menyatakan, litosfer berasal dari kata lithos yang berarti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan atau lapisan. Dengan demikian, litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi.

Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi. Litosfer merupakan lapisan bumi paling atas setebal 66 km yang terdiri dari batuan.

Oleh karena itu, Litosfer sering diartikan sebagai pembentuk muka bumi yang terdiri dari batuan dan mineral.

Jenis Batuan Penyusun Litosfer

Mengutip laman resmi Kemendikbud Ada 3 jenis batuan penyusun Litosfer yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

1. Batuan Beku

Jenis batuan pertama yang membentuk litosfer adalah batuan beku. Batuan beku ini terbentuk dari magma pijar yang membeku dan menjadi padat karena proses pendinginan.

Batuan beku terbagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu batuan tubir, batuan leleran, dan batuan korok.

  • Batuan Tubir: batuan tubir disebut juga sebagai batuan kristal. Batuan tubir ini disebut demikian karena terdiri dari kristal-kristal dan proses pembentukannya terjadi di dalam kulit bumi. Batuan tubir memiliki bongkahan kristal yang berukuran besar sebagai akibat dari proses pendinginan yang berjalan lambat. Salah satu contoh batuan tubir adalah batu granit
  • Batuan Leleran: batuan leleran memiliki nama lain batuan beku luar. Batuan ini disebut sebagai batuan beku luar karena proses pembekuannya terjadi di bagian luar kulit bumi. Oleh karena itu, penurunan temperaturnya juga terjadi sangat cepat.
  • Batuan Korok: batuan korok disebut juga sebagai batuan gang. Sesuai namanya, jenis batuan yang satu ini terbentuk di korok atau gang. Karena lokasinya yang dekat dengan permukaan, proses pendinginan batuan tersebut juga berlangsung lebih cepat.

2. Batuan sedimen

Batuan sedimen terbentuk dari endapan dari struktur batuan yang mudah lepas dan terbawa air, angin, dan es. Lama kelamaan, endapan tersebut akan menumpuk dan mengeras, kemudian terbentuk menjadi batuan. Oleh karena itu, nama batuannya adalah batuan sedimen. Proses pengerasan batuan ini disebut dengan pembaruan.

Ditinjau dari proses pembentukannya batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:

  • Batuan sedimen klastik yaitu batuan asal yang mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran besar menjadi kecil. Setelah itu, batuan tersebut mengalami pengendapan dan membentuk batuan endapan klastik. Salah satu batuan endapan klastik adalah batuan pasir dan batu lempung (shale).
  • Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang terjadi karena proses kimiawi, seperti penguapan, pelarutan, dan dehidrasi. Contoh batuan sedimen kimiawi yang terjadi secara langsung adalah batuan sedimen kapur, yaitu stalaktit dan stalagmit. Stalaktit dan stalagmit tersebut dapat ditemukan di gua-gua kapur.
  • Batuan sedimen organik merupakan batuan yang dalam proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, antara lain sisa-sisa bangkai binatang yang tertimbun di dasar laut, contohnya kerang dan terumbu karang.

3. Batuan Metamorf

Metamorf adalah batuan hasil perubahan dari batuan beku dan batuan endapan yang terjadi akibat proses metamorphosis. Faktor-faktor penyebab perubahan batuan antara lain:

  • Suhu tinggi;
  • Tekanan tinggi;
  • Kombinasi suhu dan tekanan tinggi;
  • Penambahan bahan lain.

Pemanfaatan Litosfer

Mustaghfirin dalam buku Geologi Dasar (2014:10) menjelaskan bahwa litosfer adalah bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiliki manfaat besar bagi kehidupan di bumi.

Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup manusia, hewan, dan tanaman. Aktivitas manusia terjadi di atas litosfer.

Lalu, litosfer bagian bawah kaya bahan mineral. Misalnya, minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel serta timah.

Baca juga artikel terkait LITOSFER atau tulisan lainnya dari Abraham William

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abraham William
Penulis: Abraham William
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Ibnu Azis