Menuju konten utama

Basarnas Evakuasi Puluhan Mahasiswa Terjebak di Gunung Konawe

Sebanyak 36 mahasiswa terjebak di Gunung Amonggedo karena sungai meluap usai hujan deras.

Basarnas Evakuasi Puluhan Mahasiswa Terjebak di Gunung Konawe
Ilustrasi Basarnas. (ANTARA/HO-Basarnas Kupang)

tirto.id - Tim SAR gabungan mengevakuasi puluhan mahasiswa yang yang terjebak usai melakukan pengibaran bendara merah putih di Gunung Amonggedo, Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi mengatakan para korban dievakuasi saat saat hendak melewati aliran sungai kedua sekitar pukul 01.21 WITA.

"Pada pukul 01.21 WITA korban berhasil diketemukan pada saat akan menyeberangi aliran sungai yang kedua dimana kondisi arus sudah memungkinkan untuk dilalui," kata Aris di Kendari, Rabu (18/8/2021).

Basarnas Kendari mencatat sekitar 36 mahasiswa pecinta alam terjebak di Gunung Amonggedo saat hendak kembali usai melakukan pengibaran bendera merah putuh dalam rangka memperingati HUT ke-76 Republik Indonesia. Mereka berasal dari Komunitas Pencinta Alam Sampara (Kompas).

"Seluruh korban yang berjumlah 36 orang berhasil dievakuasi dan tiba di posko bendungan Ulubenua dalam keadaan selamat," katanya.

Tim Basarnas Kendaritiba di daerah Amonggedo pada pukul 21.50 WITA dan berkoordinasi dengan unsur terlibat yakni Koramil Wawotobi, Polsek Pondidaha, BPBD Konawe, KPA Kompas Pencinta Alam Sampara dan masyarakat setempat melakukan penilaian (assesment) jalur evakuasi.

Setelah melakukan penilaian lokasi sampai pukul 00.06 WITA, Tim SAR gabungan memutuskan penjemputan dilaksanakan pagi hari Rabu (18/8/2021) pukul 06.00 WITA mengingat kondisi jalur evakuasi yang tidak memungkinkan untuk memaksakan melewati tiga aliran sungai.

Namun, karena para korban ternyata telah berusaha kembali dan hendak melewati aliran sungai kedua, tim SAR gabungan lalu bergerek cepat membantu para pecinta alam tersebut.

Para korban dilaporkan berada di lokasi itu sejak 16 Agustus 2021 untuk melaksanakan pengibaran bendera pada 17 Agustus 2021. Namun, setelah melaksanakan pengibaran dan penurunan bendera, para mahasiswa tersebut tidak dapat kembali akibat curah hujan yang tinggi sehingga aliran sungai meluap disertai arus yang deras.

"Evakuasi para korban berhasil dalam kondisi aman, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, seluruh unsur yang terlibat di lapangan dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," kata Aris.

Baca juga artikel terkait EVAKUASI PENDAKI GUNUNG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan