Menuju konten utama

Baru 2 Juta Nasabah BRI Gunakan Kartu Berteknologi Chip

Bank Indonesia menargetkan, pada 2021 seluruh kartu debit nasabah 100 persen sudah berstandar teknologi chip.

Baru 2 Juta Nasabah BRI Gunakan Kartu Berteknologi Chip
Seorang polisi tengah berdiri di depan atm BRI Karangasem, Bali. Foto/Polda Bali

tirto.id - Jumlah nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menggunakan kartu debit berteknologi chip, baru dua juta orang. Sementara, jumlah nasabah BRI saat ini ada sekitar 50 juta.

Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan (Corporate Secretary) BRI, Bambang Tribaroto mengatakan teknologi chip sudah diterapkan secara bertahap sejak 2017 untuk nasabah-nasabah baru.

Ia optimistis dapat memenuhi target Bank Indonesia yang menginstruksikan seluruh bank di Indonesia bisa berganti dari teknologi pita magnetik menjadi teknologi chip pada 2021.

"Sudah pasti penuhi target 100 persen gunakan chip pada 2021 karena itu sudah ketentuan dari Bank Indonesia. Wajib kalau itu," ucap Bambang kepada Tirto pada Kamis (22/3/2018).

Ia mengatakan bahwa BRI menargetkan bisa memenuhi konversi menjadi teknologi chip pada 2019. "Lebih cepat lebih bagus. Kami berusaha semaksimal mungkin jaga keamanan. Supaya nasabah nyaman," kata dia.

Namun, menurutnya, keamanan teknologi chip saat ini tidak bisa menjamin keamanan dalam jangka waktu yang lama. Sebab, teknologi terus berkembang dan kejahatan semakin canggih.

"Itu kan berlomba ya, jadi mungkin ada teknologi-teknologi baru dan sebagainya. Teknologi begitu cepat kan, kita ketinggalan sedikit sudah susah," ujarnya.

Untuk mengamankan nasabah dari skimming, BRI juga memberikan imbauan untuk mengganti pin, menutupi saat memasukkan pin di ATM, serta patroli di ATM setiap harinya. Sementara, ATM BRI di Indonesia ada sekitar 24 ribu.

"Masing-masing cabang bertanggung jawab atas ATM-ATM yang di dekat cabangnya. Ada vendor-vendor perawatan ATM. Jumlah ATM BRI di Indonesia 24 ribu sekian. Terbesar," sebutnya.

Belum lama ini, 33 nasabah BRI mengalami kejahatan skimming. Total uang nasabah yang raib sekitar Rp145 juta.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Onny Wijanarko mengatakan minggu depan Bank Indonesia akan memanggil seluruh pihak perbankan serta Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk meningkatkan perlindungan nasabah dari kejahatan skimming yang marak terjadi beberapa bulan belakangan.

Arahan pertama adalah segera meningkatkan perlindungan nasabahnya dengan mengganti standar kartu debit dari pita magnetik menjadi chip. Berdasarkan roadmap BI, pada 2021 seluruh kartu debit nasabah 100 persen sudah berstandar teknologi chip.

Namun, kata dia, ada kemungkinan target tersebut bisa dipercepat. "Kasus skimming BRI memicu percepatan migrasi chip," ucap Bambang di Bank Indonesia pada Kamis (22/3/2018).

Baca juga artikel terkait SKIMMING ATM atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto