Menuju konten utama

Bareskrim Polri Usut Kematian Aisiah di Lift Bandara Kualanamu

Mabes Polri tengah melakukan pengusutan kasus Aisiah Shinta Dewi Hasibuan, pengguna lift yang tewas di Bandara Kualanamu. 

Bareskrim Polri Usut Kematian Aisiah di Lift Bandara Kualanamu
identifikasi jenazah foto/shutterstock

tirto.id - Aisiah Shinta Dewi Hasibuan ditemukan tewas usai terperosok di lift lantai satu, Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara pada akhir April lalu. Kini Bareskrim Polri tengah melakukan pengusutan.

"Selasa, 2 Mei 2023 pukul 14.20 WIB pelapor AF (Ahmad Faisal) selaku suami korban didampingi tim pengacara datang ke SPKT Bareskrim Polri," ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam keterangan tertulis, Kamis, (4/5/2023)

Pelapor mengadukan kejadian yang menimpa Aisiah. Pengaduan terdaftar dengan nomor LP/B/81/V/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI terkait dugaan kelalaian/kealpaan sehingga mengakibatkan orang meninggal dunia sebagaimana Pasal 359 KUHP.

"(Tindak pidana) diduga dilakukan oleh MA selaku Presdir PT. Angkasa Pura II, MWH selaku Dirut PT. Angkasa Pura Solusi, FF selaku Dirut PT. Angkasa Pura Aviasi, dan PS perwakilan CEO GMR Airports," ujar Ramadhan.

Ia menjelaskan terdapat enam perusahaan yang dilaporkan yakni PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Aviasi, GMR Airports, GMR Airports Consortium dan Aeroports De Paris.

Kuasa hukum Ahmad Faisal, Indra Posan Sihombing mengatakan pihak keluarga korban meminta laporan polisi tipe A yang dibuat Polres Deli Serdang dihentikan karena para terlapor berskala internasional.

"Karena ada perusahaan asing dari India dan Perancis. Kami harapkan bisa berkembang lebih besar lagi, karena kalau (laporan) di daerah bukan kita menyepelekan daerah. Hanya ini terlibat ada orang-orang dari luar negeri. Bapak ini sebagai suami almarhumah juga warga negara Malaysia," katanya Selasa lalu.

Jenazah Aisiah ditemukan di lantai dasar lift Bandara Kualanamu, Kamis, 27 April. Petugas aviation security yang mencium bau tak sedap, lalu ketika dicek ternyata ada mayat.

Berdasarkan hasil rekaman kamera pengawas, Aisiah terjatuh dari celah lift. Ia diduga tidak melihat arah depan hingga menyebabkan jatuh. Berdasar rekaman, ada dua pintu lift yang bisa buka-tutup, namun diduga Aisiah tak melihat pintu di belakangnya sempat terbuka.

Aisiah pun segera menghubungi keponakannya, yang sempat ia antar ke bandara, karena panik pintu lift tak bisa terbuka. Si keponakan kembali menghubungi Aisiah, namun gagal. Akhirnya ia baru diketahui tewas setelah tiga hari berada di dasar lantai lift.

Baca juga artikel terkait BARESKRIM POLRI atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Reja Hidayat