Menuju konten utama

Banyak yang Ingin Dosis ke-3, Menkes: 140 Juta Orang Belum Divaksin

Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin penelitan yang menyimpulkan perlunya vaksin booster bukan penelitian uji klinis yang resmi.

Banyak yang Ingin Dosis ke-3, Menkes: 140 Juta Orang Belum Divaksin
Petugas mengecek kondisi boks berisi vaksin COVID-19 Moderna setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (1/8/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/aww.

tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara atas banyaknya warga biasa yang berburu vaksin COVID-19 dosis ketiga alias vaksin booster. Budi mengingatkan, masih ada 140 juta warga Indonesia yang bahkan belum mendapat vaksin COVID-19 dosis pertama karenanya secara etika tidak layak jika menyerobot hak mereka.

"Saya tahu banyak yang ingin mendapatkan booster ketiga, vaksin ketiga itu, tolong berikan itu kepada tenaga kesehatan yang harus berjuang mati dan hidup dalam peperangan menghadapi pandemi ini, dan tolong kita utamakan saudara-saudara kita 140 juta rakyat Indonesia belum mendapatkan akses terhadap vaksin," kata Budi dalam konferensi pers pada Senin (2/8/2021).

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, per 2 Agustus 2021 ini terdapat 208.315 orang mendapat suntikan vaksin dosis pertama dan 261.346 orang mendapat suntikan vaksin dosis kedua.

Dengan demikian, dari 208.265.720 orang sasaran vaksinasi, baru 47.686.483 orang (22,89 persen) mendapat vaksin dosis pertama dan 20.934.425 orang (10,05 persen) mendapat vaksin dosis kedua.

Budi pun mengatakan sampai saat ini belum ada informasi resmi mengenai urgensi vaksin dosis ketiga atau booster bagi warga biasa. Kepastian itu baru bisa diperoleh dari hasil akhir uji klinis tahap tiga yang rencananya baru akan keluar pada akhir tahun ini.

Adapun penelitian-penelitian yang menyimpulkan perlunya vaksin dosis ketiga, menurut Budi, itu berasal dari penelitian ad hoc, bukan penelitian uji klinis yang resmi.

"Sinovac sepemahaman saya juga baru keluar di akhir tahun ini. Di akhir tahun ini lah kita tahu, dan sesudah itu pasti akan memberikan langkah-langkah penanganannya seperti apa. Tapi sebelum itu terlalu banyak spekulasi akan membingungkan rakyat," kata Budi.

Budi mengatakan, vaksin booster dengan merk Moderna hanya akan diberikan kepada tenaga kesehatan agar mereka lebih siap kala menghadapi pasien COVID-19. Kebijakan ini dilakukan mengingat masih tingginya angka infeksi COVID-19 dan kematian akibat COVID-19 di kalangan tenaga kesehatan.

Berdasarkan data Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pada Juli 2021 terdapat 168 dokter meninggal dunia akibat covid-19. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dibanding bulan-bulan lainnya sejak Maret 2020.

Saat ini, vaksin itu telah didistribusikan ke seluruh provinsi, Budi berharap vaksin dosis ketiga itu segera disuntikkan kepada tenaga kesehatan.

"Saya mohon sekali agar itu segera disuntikkan ke seluruh tenaga kesehatan kita agar mereka lebih siap menghadapi kalau ada nya nanti pasien-pasien yang masuk," kata Budi.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Bayu Septianto